TABANAN-Hujan deras yang terjadi selama sehari penuh, Senin (5/11) menyebabkan musibah longsor.
Bencana longsor terjadi di Desa Belimbing, Pupuan, Tabanan.
Akibat longsor, selain menimbun puluan area lahan sawah milik petani setempat, sejumlah rumah warga termasuk fasiltas umum seperti puskesmas.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, ada enam titik lokasi longsor di Desa Belimbing.
Tokoh Masyarakat di Desa Belimbing, Pupuan I Gusti Nyoman Omardani mengakui jika sawah, rumah, senderan rumah, dan jalan mengalami rusak parah akibat terkena longsor.
Bahkan, akibat longsoran tanah tersebut rumah warga tertimbun setinggi 1 meter.
Selain itu, akibat hujan deras, senderan rumah dan jalan jebol dan rusak.
Ada juga lahan milik warga yang tertimbun longsoran tanah.
Longsornya tanah diakibatkan oleh hujan deras mulai dari pukul 11.45 sampai pukul 17.30. Sementara kejadian longsor sekitar pukul 06.00.
“Kami belum berani lakukan evakuasi di lokasi longsoran, mengingat kondisi tanah yang bergerak.
Warga khawatir longsor kembali terjadi. Sehingga evakuasi longsoran belum dapat dilakukan,” jelas mantan perbekel Desa Belimbing.
TABANAN-Hujan deras yang terjadi selama sehari penuh, Senin (5/11) menyebabkan musibah longsor.
Bencana longsor terjadi di Desa Belimbing, Pupuan, Tabanan.
Akibat longsor, selain menimbun puluan area lahan sawah milik petani setempat, sejumlah rumah warga termasuk fasiltas umum seperti puskesmas.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, ada enam titik lokasi longsor di Desa Belimbing.
Tokoh Masyarakat di Desa Belimbing, Pupuan I Gusti Nyoman Omardani mengakui jika sawah, rumah, senderan rumah, dan jalan mengalami rusak parah akibat terkena longsor.
Bahkan, akibat longsoran tanah tersebut rumah warga tertimbun setinggi 1 meter.
Selain itu, akibat hujan deras, senderan rumah dan jalan jebol dan rusak.
Ada juga lahan milik warga yang tertimbun longsoran tanah.
Longsornya tanah diakibatkan oleh hujan deras mulai dari pukul 11.45 sampai pukul 17.30. Sementara kejadian longsor sekitar pukul 06.00.
“Kami belum berani lakukan evakuasi di lokasi longsoran, mengingat kondisi tanah yang bergerak.
Warga khawatir longsor kembali terjadi. Sehingga evakuasi longsoran belum dapat dilakukan,” jelas mantan perbekel Desa Belimbing.
