25.6 C
Jakarta
19 September 2024, 9:06 AM WIB

Rabies Menyebar dan Makan Korban, Distan Klaim Vaksinasi Sukses

SINGARAJA – Mencuatnya kasus rabies pada manusia yang menyebabkan seorang warga Buleleng meninggal dunia, membuat pemerintah kembali menggencarkan program vaksinasi bagi hewan penyebar rabies.

Hingga akhir November 2017, Dinas Pertanian Buleleng mengklaim telah berhasil memvaksinasi 88,71 persen populasi HPR di Kabupaten Buleleng.

Data di Dinas Pertanian Buleleng menunjukkan, estimasi populasi HPR di Buleleng mencapai 91.610 ekor. Sebagian besar diantaranya adalah anjing, serta sebagian kecil kucing dan monyet.

Jumlah dua hewan terakhir, tak sampai satu persen dari total estimasi populasi HPR. Sebenarnya pemerintah sudah sempat melakukan vaksinasi massal sepanjang bulan April hingga Juli lalu.

Saat itu tim vaksinasi yang dibentuk pemerintah telah memvaksin 74.220 HPR. Tercatat ada 73.738 ekor anjing, 447 ekor kucing, serta 35 ekor monyet.

Angka itu pun disebut sudah jauh di atas target vaksinasi, yang hanya 64.127 ekor. Pasca munculnya kasus suspect rabies di Desa Bebetin pada Oktober lalu, pemerintah kembali membeli vaksin rabies dari APBD Perubahan.

Total ada 5.700 ampul vaksin yang dibeli. Vaksin itu dibagikan ke seluruh kecamatan. Tim vaksinasi pun diminta melakukan vaksinasi penyisiran selama bulan November 2017, mengingat jumlah HPR yang belum tersentuh vaksin cukup banyak.

Selama sebulan terakhir, tim berhasil melakukan vaksinasi 5.591 ekor HPR. “Total yang sudah kami vaksin jadinya 81.275 ekor. Itu kurang lebih 88,71 persen dari total estimasi HPR di seluruh Buleleng,” kata Kepala Distan Buleleng I Nyoman Swatantra.

Swatantra tak menampik bahwa jumlah populasi itu cukup besar. Mengingat ada banyak HPR, terutama anjing, yang baru lahir usai pemerintah melakukan vaksinasi massal.

Anjing-anjing yang baru lahir itu, sangat rentan terjangkit rabies, karena belum pernah mendapatkan vaksin. 

SINGARAJA – Mencuatnya kasus rabies pada manusia yang menyebabkan seorang warga Buleleng meninggal dunia, membuat pemerintah kembali menggencarkan program vaksinasi bagi hewan penyebar rabies.

Hingga akhir November 2017, Dinas Pertanian Buleleng mengklaim telah berhasil memvaksinasi 88,71 persen populasi HPR di Kabupaten Buleleng.

Data di Dinas Pertanian Buleleng menunjukkan, estimasi populasi HPR di Buleleng mencapai 91.610 ekor. Sebagian besar diantaranya adalah anjing, serta sebagian kecil kucing dan monyet.

Jumlah dua hewan terakhir, tak sampai satu persen dari total estimasi populasi HPR. Sebenarnya pemerintah sudah sempat melakukan vaksinasi massal sepanjang bulan April hingga Juli lalu.

Saat itu tim vaksinasi yang dibentuk pemerintah telah memvaksin 74.220 HPR. Tercatat ada 73.738 ekor anjing, 447 ekor kucing, serta 35 ekor monyet.

Angka itu pun disebut sudah jauh di atas target vaksinasi, yang hanya 64.127 ekor. Pasca munculnya kasus suspect rabies di Desa Bebetin pada Oktober lalu, pemerintah kembali membeli vaksin rabies dari APBD Perubahan.

Total ada 5.700 ampul vaksin yang dibeli. Vaksin itu dibagikan ke seluruh kecamatan. Tim vaksinasi pun diminta melakukan vaksinasi penyisiran selama bulan November 2017, mengingat jumlah HPR yang belum tersentuh vaksin cukup banyak.

Selama sebulan terakhir, tim berhasil melakukan vaksinasi 5.591 ekor HPR. “Total yang sudah kami vaksin jadinya 81.275 ekor. Itu kurang lebih 88,71 persen dari total estimasi HPR di seluruh Buleleng,” kata Kepala Distan Buleleng I Nyoman Swatantra.

Swatantra tak menampik bahwa jumlah populasi itu cukup besar. Mengingat ada banyak HPR, terutama anjing, yang baru lahir usai pemerintah melakukan vaksinasi massal.

Anjing-anjing yang baru lahir itu, sangat rentan terjangkit rabies, karena belum pernah mendapatkan vaksin. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/