26.9 C
Jakarta
28 April 2024, 0:35 AM WIB

Tusuk Satpam Hingga Tewas, Polisi Tunggu Hasil Otopsi Resmi Forensik

SINGARAJA – Penyidik di Polsek Sukasada masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus pembunuhan satpam Bayan Tree Resort, Ungasan, yang terjadi di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, pada Minggu (3/3) malam lalu.

Polisi masih menanti hasil otopsi secara tertulis dari Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah Denpasar terhadap jenazah korban Ikram Tauhid, 37.

Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, hingga kini polisi belum menerima informasi resmi dari RS Sanglah, terkait penyebab pasti kematian korban.

Hasil otopsi itu akan menjadi salah satu landasan penyidik menentukan pasal yang bisa digunakan untuk menjerat tersangka.

Selain itu polisi juga telah mengirim pisau yang diduga digunakan untuk membunuh korban Ikram Tauhid, 37, warga Lingkungan Pesalakan, Kelurahan Tuban, ke Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar.

Sampel darah yang ditemukan pada bilah pisau, akan dicek apakah sesuai dengan sampel darah milik korban atau tidak.

“Memang di TKP itu ditemukan sebilah pisau. Tapi untuk memastikan itu kan harus dilakukan pengecekan juga di Labfor.

Kami juga masih menanti hasil otopsi dari RS Sanglah,” kata Sumarjaya saat ditemui di Mapolres Buleleng, Rabu (5/3) siang.

Sebelumnya, kepada awak media Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Denpasar, dr Dudut Rustyadi SpF mengatakan, berdasar hasil otopsi ditemukan sejumlah luka serius ditubuh korban.

Tim forensic menemukan luka akibat benda tajam di bagian dada kanan yang sampai menembus pembuluh batang nadi.

 “Jadi sebab mati karena luka tusuk pada dada kanan yang mengenai pembuluh batang nadi,” tegas dr Dudut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ikram Tauhid, 37, warga Kelurahan Tuban, tewas setelah ditusuk pisau oleh Nyoman Tri Antika Subandi Awantara alias Gunik, 33,

warga Desa Panji, sekitar pukul 22.00 Minggu (3/3) malam. Aksi pembunuhan itu diduga dipicu masalah sepele.

Korban bersama rekannya disebut sempat mengendarai motor zig-zag dan menghalangi mobil yang dikendarai tersangka saat melintas di Jalan Raya Singaraja-Denpasar.

Mereka kemudian terlibat perkelahian di KM 17, yang berujung pada tewasnya korban Ikram Tauhid. 

SINGARAJA – Penyidik di Polsek Sukasada masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus pembunuhan satpam Bayan Tree Resort, Ungasan, yang terjadi di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, pada Minggu (3/3) malam lalu.

Polisi masih menanti hasil otopsi secara tertulis dari Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah Denpasar terhadap jenazah korban Ikram Tauhid, 37.

Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, hingga kini polisi belum menerima informasi resmi dari RS Sanglah, terkait penyebab pasti kematian korban.

Hasil otopsi itu akan menjadi salah satu landasan penyidik menentukan pasal yang bisa digunakan untuk menjerat tersangka.

Selain itu polisi juga telah mengirim pisau yang diduga digunakan untuk membunuh korban Ikram Tauhid, 37, warga Lingkungan Pesalakan, Kelurahan Tuban, ke Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar.

Sampel darah yang ditemukan pada bilah pisau, akan dicek apakah sesuai dengan sampel darah milik korban atau tidak.

“Memang di TKP itu ditemukan sebilah pisau. Tapi untuk memastikan itu kan harus dilakukan pengecekan juga di Labfor.

Kami juga masih menanti hasil otopsi dari RS Sanglah,” kata Sumarjaya saat ditemui di Mapolres Buleleng, Rabu (5/3) siang.

Sebelumnya, kepada awak media Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Denpasar, dr Dudut Rustyadi SpF mengatakan, berdasar hasil otopsi ditemukan sejumlah luka serius ditubuh korban.

Tim forensic menemukan luka akibat benda tajam di bagian dada kanan yang sampai menembus pembuluh batang nadi.

 “Jadi sebab mati karena luka tusuk pada dada kanan yang mengenai pembuluh batang nadi,” tegas dr Dudut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ikram Tauhid, 37, warga Kelurahan Tuban, tewas setelah ditusuk pisau oleh Nyoman Tri Antika Subandi Awantara alias Gunik, 33,

warga Desa Panji, sekitar pukul 22.00 Minggu (3/3) malam. Aksi pembunuhan itu diduga dipicu masalah sepele.

Korban bersama rekannya disebut sempat mengendarai motor zig-zag dan menghalangi mobil yang dikendarai tersangka saat melintas di Jalan Raya Singaraja-Denpasar.

Mereka kemudian terlibat perkelahian di KM 17, yang berujung pada tewasnya korban Ikram Tauhid. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/