31.4 C
Jakarta
26 April 2024, 12:33 PM WIB

Suara Gemuruh di Lereng Gunung Agung, Warga Mengungsi ke Tanah Ampo

AMLAPURAGempa tektonik jauh belakangan ini kembali terjadi dan menguncang warga di sekitar lereng Gunung Agung.

Bahkan, warga Telung Buana, Sebudi, Selat berulangkali mendengar suara gemuruh malam lalu. Mereka pun was was dan memilih mengungsi ke Pos Induk Tanah Ampo, Manggis, Rabu (4/4) malam.

Mereka mengaku takut karena mendengar suara gemuruh dari puncak Gunung Agung tak henti-henti.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa  kemarin mengakui kalau warga Telung Buana benar mengungsi ke Tanah Ampo.

Arimbawa sendiri mengaku sudah mengecek keberadaan warga tersebut. Mereka terdiri dari sembilan dewasa, tiga remaja dan empat orang balita.

Mereka tiba di Pos Tanah Ampo sekitar pukul 20.00 wita Rabu lalu. “Mereka mengaku was was karena dengar suara gemuruh,” ujar IB Arimbawa.

Para pengungsi di terima di salah satu ruang rapat di Posko Tanah Ampo. Sementara untuk memberikan rasa aman

dan memberikan pelayanan kepada pengungsi akan diarahkan ke Pos Pengungsi di Banjar Tegeh, Desa Amerta Bhuana atau di UPTD Pertanian Rendang.

di kedua Pos tersebut saat ini masih ada warga yang mengungsi. mereka hanya diterima semalam karena dalam kondisi darurat di Pos Tanah Ampo.

Saat disarankan ke Pos Pengungsi di Banjar Tegeh, mereke menolak. Mereka berencana akan mengungsi di rumah kerabatnya.

Namun karena kondisi sudah membaik mereka kemarin malah memilih pulang ke kampungnya di Telung Bhuana, Selat.

“Dini hari sekitar pukul 05.00 wita mereka sudah balik ke kampungnya di Telung Bhuana,” ujar Arimbawa.

Untuk diketahui Dusun Telung Bhuana termasuk kawasan KRB III. Dusun ini terletak sekitar 7 sampai 6 KM dari kawah Gunung Agung.

Arimbawa sendiri mengaku sudah berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Rendang. Menurutnya, suara gemuruh merupakan hal yang wajar terjadi.

Ini karena memang kondisi Gunung Agung masih aktif. Hanya saja pihaknya meminta masyarakat tetap tenang karena petugas telah melakukan pemantauan dan pengamatan selama 24 jam.

Jika ada perkembangan situasi di Gunung Agung maka akan segera di sampaikan dan di informasikan ke warga masyarakat.“Tetap tenang, jangan panik,” paparnya.

AMLAPURAGempa tektonik jauh belakangan ini kembali terjadi dan menguncang warga di sekitar lereng Gunung Agung.

Bahkan, warga Telung Buana, Sebudi, Selat berulangkali mendengar suara gemuruh malam lalu. Mereka pun was was dan memilih mengungsi ke Pos Induk Tanah Ampo, Manggis, Rabu (4/4) malam.

Mereka mengaku takut karena mendengar suara gemuruh dari puncak Gunung Agung tak henti-henti.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa  kemarin mengakui kalau warga Telung Buana benar mengungsi ke Tanah Ampo.

Arimbawa sendiri mengaku sudah mengecek keberadaan warga tersebut. Mereka terdiri dari sembilan dewasa, tiga remaja dan empat orang balita.

Mereka tiba di Pos Tanah Ampo sekitar pukul 20.00 wita Rabu lalu. “Mereka mengaku was was karena dengar suara gemuruh,” ujar IB Arimbawa.

Para pengungsi di terima di salah satu ruang rapat di Posko Tanah Ampo. Sementara untuk memberikan rasa aman

dan memberikan pelayanan kepada pengungsi akan diarahkan ke Pos Pengungsi di Banjar Tegeh, Desa Amerta Bhuana atau di UPTD Pertanian Rendang.

di kedua Pos tersebut saat ini masih ada warga yang mengungsi. mereka hanya diterima semalam karena dalam kondisi darurat di Pos Tanah Ampo.

Saat disarankan ke Pos Pengungsi di Banjar Tegeh, mereke menolak. Mereka berencana akan mengungsi di rumah kerabatnya.

Namun karena kondisi sudah membaik mereka kemarin malah memilih pulang ke kampungnya di Telung Bhuana, Selat.

“Dini hari sekitar pukul 05.00 wita mereka sudah balik ke kampungnya di Telung Bhuana,” ujar Arimbawa.

Untuk diketahui Dusun Telung Bhuana termasuk kawasan KRB III. Dusun ini terletak sekitar 7 sampai 6 KM dari kawah Gunung Agung.

Arimbawa sendiri mengaku sudah berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Rendang. Menurutnya, suara gemuruh merupakan hal yang wajar terjadi.

Ini karena memang kondisi Gunung Agung masih aktif. Hanya saja pihaknya meminta masyarakat tetap tenang karena petugas telah melakukan pemantauan dan pengamatan selama 24 jam.

Jika ada perkembangan situasi di Gunung Agung maka akan segera di sampaikan dan di informasikan ke warga masyarakat.“Tetap tenang, jangan panik,” paparnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/