33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:09 PM WIB

Nyaman dengan Segala Keterbatasan, Pengungsi Tolak Direlokasi

RadarBali.com – Sejumlah pengungsi yang kini tinggal di Posko Pengungsian Desa Les, menolak dipindahkan ke tempat lain.

Mereka merasa lebih nyaman tinggal di tenda, meski dengan segala keterbatasan. Selain itu mereka merasa lebih nyaman berada dekat dengan posko peternakan, yang jaraknya hanya 200 meter dari posko pengungsian.

Sebagian besar pengungsi yang tinggal di Posko Pengungsian Les, sudah mengetahui rencana pemindahan yang dilakukan mulai Jumat (6/10) hari ini.

Kebanyakan menyerahkan keputusan kepada koordinator tenda. Banyak pula pengungsi yang menolak dipindahkan karena sejumlah alasan.

Salah satunya Gede Arya. Pengungsi asal Desa Ban ini menyatakan warga yang tinggal satu tenda dengan dirinya, bulat tidak mau pindah ke lokasi lain.

“Bulat ampun satu tenda niki sing nyak pindah (tidak mau pindah). Biar kengkenang. Tyang kan bes jak liu (biar bagaimanapun, saya merasa enak dengan berbanyak orang),” kata Arta.

Warga lainnya, Nyoman Meni juga menyatakan tidak mau pindah. Rata-rata para pengungsi sepakat tidak mau pindah.

“Kalau misalnya pindah, belum tentu dapat jaminan bantuan. Saya tidak mau. Semua pengungsinya tidak mau.

Pengungsi tidak ada yang mau pindah. Hewan ternaknya banyak di sini. Pindah lagi ke bale banjar, tempat untuk ternak tidak ada,” kata Meni.

Seperti diberitakan sebelumnya, Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung, akan memindahkan 1.750 orang pengungsi yang selama ini menetap di Posko Pengungsian Les.

Mereka akan didistribusikan ke sejumlah fasilitas umum yang ada di Kecamatan Tejakula. Satgas menilai selama ini kondisi pengungsi di Posko Les sangat tidak layak.

Pemerintah menyatakan memiliki kewenangan penuh memindahkan para pengungsi, sekalipun pengungsi menolak dipindahkan. 

RadarBali.com – Sejumlah pengungsi yang kini tinggal di Posko Pengungsian Desa Les, menolak dipindahkan ke tempat lain.

Mereka merasa lebih nyaman tinggal di tenda, meski dengan segala keterbatasan. Selain itu mereka merasa lebih nyaman berada dekat dengan posko peternakan, yang jaraknya hanya 200 meter dari posko pengungsian.

Sebagian besar pengungsi yang tinggal di Posko Pengungsian Les, sudah mengetahui rencana pemindahan yang dilakukan mulai Jumat (6/10) hari ini.

Kebanyakan menyerahkan keputusan kepada koordinator tenda. Banyak pula pengungsi yang menolak dipindahkan karena sejumlah alasan.

Salah satunya Gede Arya. Pengungsi asal Desa Ban ini menyatakan warga yang tinggal satu tenda dengan dirinya, bulat tidak mau pindah ke lokasi lain.

“Bulat ampun satu tenda niki sing nyak pindah (tidak mau pindah). Biar kengkenang. Tyang kan bes jak liu (biar bagaimanapun, saya merasa enak dengan berbanyak orang),” kata Arta.

Warga lainnya, Nyoman Meni juga menyatakan tidak mau pindah. Rata-rata para pengungsi sepakat tidak mau pindah.

“Kalau misalnya pindah, belum tentu dapat jaminan bantuan. Saya tidak mau. Semua pengungsinya tidak mau.

Pengungsi tidak ada yang mau pindah. Hewan ternaknya banyak di sini. Pindah lagi ke bale banjar, tempat untuk ternak tidak ada,” kata Meni.

Seperti diberitakan sebelumnya, Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung, akan memindahkan 1.750 orang pengungsi yang selama ini menetap di Posko Pengungsian Les.

Mereka akan didistribusikan ke sejumlah fasilitas umum yang ada di Kecamatan Tejakula. Satgas menilai selama ini kondisi pengungsi di Posko Les sangat tidak layak.

Pemerintah menyatakan memiliki kewenangan penuh memindahkan para pengungsi, sekalipun pengungsi menolak dipindahkan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/