RadarBali.com – Beroperasinya galian C di lereng ternyata mengganggu sensor seismometer yang di pasang di Gunung Agung.
Karena itu, warga yang tinggal di lereng Gunung Agung meminta pemerintah tegas untuk menutup total galian C. Terlebih lagi galian tersebut berada di zona bahaya atau masih kawasan radius 6 KM.
“Tolong ditutup saja,” kata Arta Jaya, warga Sebudi. Warga lain juga berharap pengusaha galian C mau mengerti dan bisa menghentikan aktivitasnya.
Karena apa yang mereka lakukan jelas telah mengganggu sensor seismometer yang dimiliki Pos Pengamatan Gunung Agung.
Selain itu, truk galian C yang lalu lalang mengganggu jalur evakuasi dan bikin macet. Ini tentunya juga cukup berbahaya dan rentan kecelakaan.
Gusti Muliawan alias Gus Wawan asal Nongan, Rendang, misalnya. Dia menyesalkan beroperasi galian C sehingga mengganggu sistem pemantauan Gunung Agung.
Gus Wawan sendiri menawarkan dua opsi agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. Pertama, operasional galian C dihentikan atau ditutup.
Atau opsi kedua Pos Pengamatan dipindah agar tidak terganggu. Dia juga menyarankan agar galian C bisa menggunakan tenaga manusia atau manual tanpa alat berat.
Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri sendiri sempat mengeluarkan surat rekomendasi agar galian C di kawasan bahaya menghentikan operasi.
Bahkan, Bendesa Adat Selat juga sempat mengeluarkan larangan truk melintas di wilayahnya. Pun dengan Bendesa Adat Budekeling.
Namun, faktanya galian C tetap beroperasi hingga sekarang.