29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:13 AM WIB

Hujan dari Sore Hingga Malam Rendam Rumah dan Sekolah di Negara

NEGARA – Hujan deras yang turun Senin (4/12) sore hingga malam memicu banjir dimana-mana. Selain merendam jalan di kawasan civic center kantor Bupati Jembrana, banjir juga terjadi di beberapa wilayah lainya.

Lokasi yang terendam banjir di antaranya wilayah Banjar Munduk Ranti, Tukadaya, Melaya. Banjir tersebut merendam bangunan sarang walet yang posisinya rendah.

Sehingga air yang dari jalan raya masuk. Akibat tembok penyengkernya ambrol. Menjelang tengah malam, air akhirnya surut.

Titik lain yang terparah kebanjiran yakni di banjar Kepala Balian, Pengambengan. Selain pemukiman warga, sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam ikut terendam.

Banjir tersebut terjadi akibat derasnya hujan yang turun sehingga membuat saluran drainase kepenuhan sehingga airnya meluap serta di beberapa lokasi tidak ada saluran drainase.

Hingga Selasa (5/12) pagi, air setinggi 30 sentimeter sampai satu meter masih menggenangi wilayah tersebut.

“Karena tidak ada saluran pembuangan maka air masuk ke rumah-rumah warga. Karena halaman terendam air,

saya tidak bisa mengeluarkan sepeda motor untuk mengantar anak sekolah. Jadinya, anak saya tidak bisa sekolah,” ujar Bahri, salah satu warga setempat.

Kepala MI Darussalam Hidayati mengatakan, banjir di sekolah itu nyaris terjadi setiap musim hujan.

Penyebabnya karena gorong-gorong yang melintasi jalan aspal di dekat MI terlalu kecil, sehingga air kurang lancar.

Kadisdikpora Pemkab Jembrana Putu Eka Suarnama mengatakan, akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait agar saluran drainase itu diperlebar.

“Kita koordinasikan dengan desa sebelah dan PU untuk memperbesar saluran tersebut sehingga airnya bisa lancar dan tidak lagi terjadi banjir,” ujarnya.

NEGARA – Hujan deras yang turun Senin (4/12) sore hingga malam memicu banjir dimana-mana. Selain merendam jalan di kawasan civic center kantor Bupati Jembrana, banjir juga terjadi di beberapa wilayah lainya.

Lokasi yang terendam banjir di antaranya wilayah Banjar Munduk Ranti, Tukadaya, Melaya. Banjir tersebut merendam bangunan sarang walet yang posisinya rendah.

Sehingga air yang dari jalan raya masuk. Akibat tembok penyengkernya ambrol. Menjelang tengah malam, air akhirnya surut.

Titik lain yang terparah kebanjiran yakni di banjar Kepala Balian, Pengambengan. Selain pemukiman warga, sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam ikut terendam.

Banjir tersebut terjadi akibat derasnya hujan yang turun sehingga membuat saluran drainase kepenuhan sehingga airnya meluap serta di beberapa lokasi tidak ada saluran drainase.

Hingga Selasa (5/12) pagi, air setinggi 30 sentimeter sampai satu meter masih menggenangi wilayah tersebut.

“Karena tidak ada saluran pembuangan maka air masuk ke rumah-rumah warga. Karena halaman terendam air,

saya tidak bisa mengeluarkan sepeda motor untuk mengantar anak sekolah. Jadinya, anak saya tidak bisa sekolah,” ujar Bahri, salah satu warga setempat.

Kepala MI Darussalam Hidayati mengatakan, banjir di sekolah itu nyaris terjadi setiap musim hujan.

Penyebabnya karena gorong-gorong yang melintasi jalan aspal di dekat MI terlalu kecil, sehingga air kurang lancar.

Kadisdikpora Pemkab Jembrana Putu Eka Suarnama mengatakan, akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait agar saluran drainase itu diperlebar.

“Kita koordinasikan dengan desa sebelah dan PU untuk memperbesar saluran tersebut sehingga airnya bisa lancar dan tidak lagi terjadi banjir,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/