29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:46 AM WIB

Diguyur Hujan, Pohon Tumbang dan Tembok Jebol

RadarBali.com – Angin kencang disertai hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Klungkung sejak Kamis (23/11) pagi hingga Jumat (24/11) membuat sejumlah pohon tumbang.

Tak hanya itu, hujan deras juga berhasil membuat tembok pembatas rumah milik warga sepanjang 19 meter jebol sehingga kerugian diperkirakan mencapai Rp 20 juta.

Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada, Jumat (24/11) mengungkapkan akibat hujan deras yang disertai angin kencang membuat dua pohon besar tumbang menimpa kabel PLN dan Jalan Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kamis (23/11) malam.

Akibatnya, akses lalu lintas terhambat sehingga menyebabkan kemacetan. “Yang tumbang itu pohon lontar diameter 20 centimeter dengan tinggi enam meter.

Kemudian di lokasi yang sama tumbang pohon terembesi dengan diameter 50 centimeter tinggi delapan meter,” ungkapnya.

Sementara itu pada Jumat (24/11) kembali lagi terjadi musibah pohon tumbang. Kini giliran pohon cempaka menimpa bale piasan milik Ketut Pageh warga Banjar Pancoran, Desa Gelgel.

“Korban jiwa nihil dalam kejadian ini. Untuk kerugian belum bisa kami dipastikan,” tandasnya. Tidak hanya pohon tumbang, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Klungkung

sejak Kamis (23/11) juga membuat tembok pembatas rumah milik Nyoman Budiasa, 44 warga Banjar Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan jebol.

Budiasa menuturkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 21.00. Adapun saat itu hujan turun cukup deras.

Saking derasnya, saluran irigasi milik Subak Lepang pun meluap dan masuk ke pekarangannya hingga membuat banjir setinggi 40 sentimeter.

“Dapur sudah kebanjiran. Untungnya dasar fondasi kamar cukup tinggi jadi belum sampai masuk ke dalam kamar.

Tapi tetap saya dan istri selamatkan kasur biar tidak terkena banjir,” jelas pria yang keluarganya termasuk Rumah Tangga Miskin (RTM) ini.

Sedang sibuk menyelamatkan kasur, dia dan keluarganya terkejut mendengar suara cukup keras berasal dari belakang rumahnya.

Dan, dilihatnya tembok pembatas rumah yang memiliki panjang 19 meter dengan tinggi sekitar 3 meter sudah ambruk lagi setelah tiga tahun yang lalu sempat ambruk karena hal yang serupa.

“Setiap hujan deras pasti was-was dan tidak bisa tidur. Kepingin segera diperbaiki, tapi uang tidak ada karena tiga tahun yang lalu dibangun secara urunan dengan keluarga besar. Kerugian sekitar Rp 20 juta,” katanya.

Perbekel Takmung I Nyoman Mudita menambahkan, bahwa musibah banjir ini tidak hanya dialami rumah milik Budiasa, namun juga lima rumah warga lainnya.

Menurutnya, banjir tersebut akibat parit yang sudah dangkal dan sempit sehingga tidak bisa menampung air yang mengalir dari saluran irigasi subak.

“Kalau yang temboknya roboh ini dibantu menggunakan dana desa kan tidak boleh. Selain itu dana desa sudah ada perencanaannya mau dibuat untuk apa.

Jadi,kami memohon bantuan pemerintah karena warga ini merupakan warga tidak mampu,” tandasnya. 

RadarBali.com – Angin kencang disertai hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Klungkung sejak Kamis (23/11) pagi hingga Jumat (24/11) membuat sejumlah pohon tumbang.

Tak hanya itu, hujan deras juga berhasil membuat tembok pembatas rumah milik warga sepanjang 19 meter jebol sehingga kerugian diperkirakan mencapai Rp 20 juta.

Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada, Jumat (24/11) mengungkapkan akibat hujan deras yang disertai angin kencang membuat dua pohon besar tumbang menimpa kabel PLN dan Jalan Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kamis (23/11) malam.

Akibatnya, akses lalu lintas terhambat sehingga menyebabkan kemacetan. “Yang tumbang itu pohon lontar diameter 20 centimeter dengan tinggi enam meter.

Kemudian di lokasi yang sama tumbang pohon terembesi dengan diameter 50 centimeter tinggi delapan meter,” ungkapnya.

Sementara itu pada Jumat (24/11) kembali lagi terjadi musibah pohon tumbang. Kini giliran pohon cempaka menimpa bale piasan milik Ketut Pageh warga Banjar Pancoran, Desa Gelgel.

“Korban jiwa nihil dalam kejadian ini. Untuk kerugian belum bisa kami dipastikan,” tandasnya. Tidak hanya pohon tumbang, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Klungkung

sejak Kamis (23/11) juga membuat tembok pembatas rumah milik Nyoman Budiasa, 44 warga Banjar Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan jebol.

Budiasa menuturkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 21.00. Adapun saat itu hujan turun cukup deras.

Saking derasnya, saluran irigasi milik Subak Lepang pun meluap dan masuk ke pekarangannya hingga membuat banjir setinggi 40 sentimeter.

“Dapur sudah kebanjiran. Untungnya dasar fondasi kamar cukup tinggi jadi belum sampai masuk ke dalam kamar.

Tapi tetap saya dan istri selamatkan kasur biar tidak terkena banjir,” jelas pria yang keluarganya termasuk Rumah Tangga Miskin (RTM) ini.

Sedang sibuk menyelamatkan kasur, dia dan keluarganya terkejut mendengar suara cukup keras berasal dari belakang rumahnya.

Dan, dilihatnya tembok pembatas rumah yang memiliki panjang 19 meter dengan tinggi sekitar 3 meter sudah ambruk lagi setelah tiga tahun yang lalu sempat ambruk karena hal yang serupa.

“Setiap hujan deras pasti was-was dan tidak bisa tidur. Kepingin segera diperbaiki, tapi uang tidak ada karena tiga tahun yang lalu dibangun secara urunan dengan keluarga besar. Kerugian sekitar Rp 20 juta,” katanya.

Perbekel Takmung I Nyoman Mudita menambahkan, bahwa musibah banjir ini tidak hanya dialami rumah milik Budiasa, namun juga lima rumah warga lainnya.

Menurutnya, banjir tersebut akibat parit yang sudah dangkal dan sempit sehingga tidak bisa menampung air yang mengalir dari saluran irigasi subak.

“Kalau yang temboknya roboh ini dibantu menggunakan dana desa kan tidak boleh. Selain itu dana desa sudah ada perencanaannya mau dibuat untuk apa.

Jadi,kami memohon bantuan pemerintah karena warga ini merupakan warga tidak mampu,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/