27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:45 AM WIB

Duh, Pengungsi Radius Aman Enggan Pulang, Logistik Habis, Wajib Pulang

TEJAKULA – Camat Tejakula, Nyoman Widiartha mengungkapkan, sejak beberapa hari terakhir jumlah pengungsi memang perlahan menurun.

Penurunan tidak terjadi secara drastis, seperti saat PVMBG menurunkan status Gunung Agung dari awas menjadi waspada, seperti yang terjadi beberapa pekan lalu.

“Pengungsi masih bertahan di titik-titik pengungsian. Sejak zona bahayanya diturunkan, memang ada yang pulang.

Tapi jumlahnya tidak banyak. Pengungsi yang pulang kebanyakan dari Desa Dukuh dan Desa Ban,” kata Widiartha, Sabtu (6/1).

Menurut Widiartha pengungsi yang memilih bertahan, kebanyakan masih merasa khawatir dengan kondisi Gunung Agung.

Meski PVMBG menyatakan zona bahaya sudah turun menjadi enam kilometer, namun warga masih tetap merasa was-was dengan kondisi gunung.

Apalagi sempat beberapa kali terjadi hujan abu tebal di wilayah Kecamatan Kubu. Saat ini pemerintah masih memberikan waktu hingga beberapa hari ke depan bagi pengungsi yang masih bertahan di lokasi.

Mereka diberikan waktu, hingga jatah logistik mereka habis. Kalau toh pengungsi tetap memilih bertahan di titik pengungsian, pemerintah akan mempertimbangkan untuk menghentikan suplai logistik.

“Masih kami koordinasikan lagi dengan satgas, bagaimana baiknya. Pendekatannya kan harus humanis, tidak bisa memaksa.

Karena zona bahaya sudah diturunkan, otomatis mereka yang bermukim di luar zona bahaya harus pulang,” imbuh Widiartha.

TEJAKULA – Camat Tejakula, Nyoman Widiartha mengungkapkan, sejak beberapa hari terakhir jumlah pengungsi memang perlahan menurun.

Penurunan tidak terjadi secara drastis, seperti saat PVMBG menurunkan status Gunung Agung dari awas menjadi waspada, seperti yang terjadi beberapa pekan lalu.

“Pengungsi masih bertahan di titik-titik pengungsian. Sejak zona bahayanya diturunkan, memang ada yang pulang.

Tapi jumlahnya tidak banyak. Pengungsi yang pulang kebanyakan dari Desa Dukuh dan Desa Ban,” kata Widiartha, Sabtu (6/1).

Menurut Widiartha pengungsi yang memilih bertahan, kebanyakan masih merasa khawatir dengan kondisi Gunung Agung.

Meski PVMBG menyatakan zona bahaya sudah turun menjadi enam kilometer, namun warga masih tetap merasa was-was dengan kondisi gunung.

Apalagi sempat beberapa kali terjadi hujan abu tebal di wilayah Kecamatan Kubu. Saat ini pemerintah masih memberikan waktu hingga beberapa hari ke depan bagi pengungsi yang masih bertahan di lokasi.

Mereka diberikan waktu, hingga jatah logistik mereka habis. Kalau toh pengungsi tetap memilih bertahan di titik pengungsian, pemerintah akan mempertimbangkan untuk menghentikan suplai logistik.

“Masih kami koordinasikan lagi dengan satgas, bagaimana baiknya. Pendekatannya kan harus humanis, tidak bisa memaksa.

Karena zona bahaya sudah diturunkan, otomatis mereka yang bermukim di luar zona bahaya harus pulang,” imbuh Widiartha.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/