25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:25 AM WIB

Apes, Korban Banjir Bandang Biluk Poh Kembali Diterjang Banjir Bah

NEGARA – Warga yang menjadi korban banjir bandang akibat meluapnya sungai Biluk Poh, kembali apes. Rumah mereka yang baru dibersihkan kembali kebanjiran Sabtu (5/1) malam.

Saat hujan deras turun, debit air sungai Biluk Poh memang kembali meningkat dan menghanyutkan potongan kayu. Namun, air sungai itu tidak sampai meluap lalu masuk ke pemukiman.

Justru air dari saluran drainase di jalan utama yang meluap ke pemukiman warga karena tersumbat oleh lumpur yang menumpuk saat banjir bandang sebelumnya.

Luapan air itu membuat beberapa rumah warga yang sebelumnya menjadi korban banjir bandang. Seperti rumah Ketut Joni yang sebelumnya tergenang air saat  banjir bandang.

Rumahnya tergenang air yang cukup tinggi saat hujan deras pada Sabtu malam. “Air masuk ke rumah karena beberapa saluran pembuangan

air tertimbun lumpur. Kami khawatir banjir bandang kembali terjadi sehingga semalaman begadang,” ujar Ketut Joni, kemarin (6/1).

Nyoman Poni, korban banjir bandang lainnya juga rumahnya kembali kebanjiran. Bahkan, genangan air yang tingginya setinggi paha orang dewasa sampai masuk ke dalam dapur miliknya.

Sumur miliknya yang kemasukan lumpur saat banjir bandang dan sudah dikuras juga kembali kotor karena kebanjiran.

“Kami baru selesai bergotong royong membersihkan rumah dan sumur dari lumpur yang terbawa banjir bandang.

Namun, kembali kotor karena kebanjiran lagi,” ujar warga Lingkungan Biluk Poh Kangin itu. Made Ruti suami Nyoman Poni, menambahkan karena khawatir dengan banjir bandang susulan dia sudah menghubungi kepala lingkungan.

BPBD Jembrana juga kembali turun untuk membantu warga korban banjir tersebut. “Alat berat dari BPBD membantu kami gotong royong untuk membuat saluran pembuangan air ke sungai,” ungkapnya.

Sementara itu, Kelian Banjar Anyar Kelod Kadek Winastra mengatakan, dengan kondisi cuaca di mana hujan masih terus turun dia bersama warganya selalu siaga.

“Kami juga khawatir air sungai kembali meluap. Apalagi di timur sungai bagian selatan jembatan semakin rendah karena terkikis air,” pungkasnya.

NEGARA – Warga yang menjadi korban banjir bandang akibat meluapnya sungai Biluk Poh, kembali apes. Rumah mereka yang baru dibersihkan kembali kebanjiran Sabtu (5/1) malam.

Saat hujan deras turun, debit air sungai Biluk Poh memang kembali meningkat dan menghanyutkan potongan kayu. Namun, air sungai itu tidak sampai meluap lalu masuk ke pemukiman.

Justru air dari saluran drainase di jalan utama yang meluap ke pemukiman warga karena tersumbat oleh lumpur yang menumpuk saat banjir bandang sebelumnya.

Luapan air itu membuat beberapa rumah warga yang sebelumnya menjadi korban banjir bandang. Seperti rumah Ketut Joni yang sebelumnya tergenang air saat  banjir bandang.

Rumahnya tergenang air yang cukup tinggi saat hujan deras pada Sabtu malam. “Air masuk ke rumah karena beberapa saluran pembuangan

air tertimbun lumpur. Kami khawatir banjir bandang kembali terjadi sehingga semalaman begadang,” ujar Ketut Joni, kemarin (6/1).

Nyoman Poni, korban banjir bandang lainnya juga rumahnya kembali kebanjiran. Bahkan, genangan air yang tingginya setinggi paha orang dewasa sampai masuk ke dalam dapur miliknya.

Sumur miliknya yang kemasukan lumpur saat banjir bandang dan sudah dikuras juga kembali kotor karena kebanjiran.

“Kami baru selesai bergotong royong membersihkan rumah dan sumur dari lumpur yang terbawa banjir bandang.

Namun, kembali kotor karena kebanjiran lagi,” ujar warga Lingkungan Biluk Poh Kangin itu. Made Ruti suami Nyoman Poni, menambahkan karena khawatir dengan banjir bandang susulan dia sudah menghubungi kepala lingkungan.

BPBD Jembrana juga kembali turun untuk membantu warga korban banjir tersebut. “Alat berat dari BPBD membantu kami gotong royong untuk membuat saluran pembuangan air ke sungai,” ungkapnya.

Sementara itu, Kelian Banjar Anyar Kelod Kadek Winastra mengatakan, dengan kondisi cuaca di mana hujan masih terus turun dia bersama warganya selalu siaga.

“Kami juga khawatir air sungai kembali meluap. Apalagi di timur sungai bagian selatan jembatan semakin rendah karena terkikis air,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/