AMLAPURA – Cuaca buruk serta gelombang besar yang terjadi di perairan Karangasem berdampak pada penyeberangan pelabuhan rakyat Padangbai.
Pelebuhan yang khusus melayani kapal cepat ke Lombok dan Nusa Penida hanya sedikit yang beroperasi akibat cuaca buruk dan gelombang besar.
Menurut perwira jaga pelabuhan rakyat Padangbai Wayan Susanta, dalam kondisi bagus, ada 14 boat yang beroperasi.
Tapi, sekarang hanya ada 8 buah saja. Diakui Susanta, pemerintah melalui BMKG mengimbau agar kapal cepat lebih waspada dengan kondisi gelombang besar.
“Dengan kondisi cuaca seperti sekarang, terpaksa operasional pelabuhan dilakukan buka tutup. Ketika ombak besar di Selat Lombok, penyeberangan sementara ditunda,” kata dia.
Para pengelola boat sendiri tidak protes. Mereka menyadari sekali dan tetap mengutamakan keselamatan.
Saat ini kapal cepat hanya bisa berangkat di pagi hari saat gelombang masih landai. Pukul 13.00 pelabuhan biasanya ditutup karena cuaca yang tidak menentu.
Sementara penumpang boat sendiri diarahkan untuk naik Ferry termasuk para wisatawan. Sekalipun lebih lamam namun lebih aman.
Kapal Ferry sendiri sampai saat ini masih diijinkan beroperasi karena dinilai masih aman. “Kalau Ferry masih aman,” ujarnya.
Berdasar caatan BMKG, kecepakatan angin di selat Lombok berkekuatan 4-20 knot dengan ketinggian gelombang 05- 1,5 meter.
BMKG juga mengingatkan, selat Lombok akan terjadi cuaca sedikit ekstrim termasuk gelombang yang cukup tinggi.