27.3 C
Jakarta
25 Januari 2025, 19:02 PM WIB

Guru SMAN 1 Selat Terpapar Covid-19, Begini Kesaksian Kasek Cenik

AMLAPURA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Karangasem kembali melaporkan penambahan kasus positif.

Data terbaru, ada tiga pasien positif yang terpapar Covid. Seorang pasien diketahui berprofesi sebagai guru SMAN 1 Selat asal Dusun Pesangan, Desa Duda Timur.

Yang bersangkutan dinyatakan positif setelah mengikuti swab test di RSUD Karangasem. Dua pasien lainnya berasal dari Desa Bugbug, Karangasem.

Masing-masing seorang laki-laki berusia 51 tahun dan perempuan 28 tahun. Keduanya terjangkit Covid-19 dari kasus transmisi lokal.

Camat Selat Nengah Danu mengatakan, guru SMAN 1 Selat yang terpapar Covid-19 adalah kasus pertama yang terjadi di wilayahnya.

Menurut Danu, tidak jelas dimana yang bersangkutan terpapar corona karena selama ini yang bersangkutan adalah seorang pebisnis dan sering melakukan perjalanan bisnis.

Dimana yang bersangkutan menjual kayu hasil olahanya seperti meja dan dipan. “Kami masih melakukan tracing dan tracking untuk menelusuri dengan siapa saja yang bersangkutan melakukan kontak,” kata Camat Danu.

Pihaknya juga akan melakukan rapid test dan meminta keluarga sang guru untuk melakukan karantina mandiri agar penyebaran virus corona tidak meluas.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Selat Wayan Cenik membenarkan kalau salah satu guru di SMAN 1 Selat terkonfirmasi positif Covid-19.

Dirinya juga tidak menyangka salah satu staf pengajar terpapar Covid-19. Agar penyebaran virus tidak meluas, dia meminta para guru dan staf TU meningkatkan kewaspadaan dan hidup dengan protokol.

Cenik mengatakan, sang guru sempat ada riwayat menjemput keponakanya di Negara 29 Juni lalu. Cenik sendiri mengaku sempat ketemu guru tersebut menjelang berangkat ke Negara.

“Hari Selasa (30/6) lalu guru tersebut sempat datang ke sekolah. Saat itu ketemu dengan rekan-rekan guru dan mengaku sudah tidak enak badan,” kata Cenik.

Sebagai langkah antisipasi, Selasa hari ini akan dilakukan rapid test kepada guru dan staf sekolah yang sempat kontak langsung dengan yang bersangkutan.

Rapid Tes ini sendiri atas perminaan satgas Gotong Royong Desa Adat Duda. “Untuk itu, saya minta kesadaran dan kejujuran yang sempat kontak

dengan beliau dalam waktu 10 hari terakhir untuk melaporkan dan bersedia dilakukan rapid tes,” kata Wayan Cenik.

Beruntungnya para pelajar SMAN 1 Selat tidak pernah ke sekolah selama pandemic Covid-19. “Semoga hasil test non reaktif,” pungkasnya. 

AMLAPURA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Karangasem kembali melaporkan penambahan kasus positif.

Data terbaru, ada tiga pasien positif yang terpapar Covid. Seorang pasien diketahui berprofesi sebagai guru SMAN 1 Selat asal Dusun Pesangan, Desa Duda Timur.

Yang bersangkutan dinyatakan positif setelah mengikuti swab test di RSUD Karangasem. Dua pasien lainnya berasal dari Desa Bugbug, Karangasem.

Masing-masing seorang laki-laki berusia 51 tahun dan perempuan 28 tahun. Keduanya terjangkit Covid-19 dari kasus transmisi lokal.

Camat Selat Nengah Danu mengatakan, guru SMAN 1 Selat yang terpapar Covid-19 adalah kasus pertama yang terjadi di wilayahnya.

Menurut Danu, tidak jelas dimana yang bersangkutan terpapar corona karena selama ini yang bersangkutan adalah seorang pebisnis dan sering melakukan perjalanan bisnis.

Dimana yang bersangkutan menjual kayu hasil olahanya seperti meja dan dipan. “Kami masih melakukan tracing dan tracking untuk menelusuri dengan siapa saja yang bersangkutan melakukan kontak,” kata Camat Danu.

Pihaknya juga akan melakukan rapid test dan meminta keluarga sang guru untuk melakukan karantina mandiri agar penyebaran virus corona tidak meluas.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Selat Wayan Cenik membenarkan kalau salah satu guru di SMAN 1 Selat terkonfirmasi positif Covid-19.

Dirinya juga tidak menyangka salah satu staf pengajar terpapar Covid-19. Agar penyebaran virus tidak meluas, dia meminta para guru dan staf TU meningkatkan kewaspadaan dan hidup dengan protokol.

Cenik mengatakan, sang guru sempat ada riwayat menjemput keponakanya di Negara 29 Juni lalu. Cenik sendiri mengaku sempat ketemu guru tersebut menjelang berangkat ke Negara.

“Hari Selasa (30/6) lalu guru tersebut sempat datang ke sekolah. Saat itu ketemu dengan rekan-rekan guru dan mengaku sudah tidak enak badan,” kata Cenik.

Sebagai langkah antisipasi, Selasa hari ini akan dilakukan rapid test kepada guru dan staf sekolah yang sempat kontak langsung dengan yang bersangkutan.

Rapid Tes ini sendiri atas perminaan satgas Gotong Royong Desa Adat Duda. “Untuk itu, saya minta kesadaran dan kejujuran yang sempat kontak

dengan beliau dalam waktu 10 hari terakhir untuk melaporkan dan bersedia dilakukan rapid tes,” kata Wayan Cenik.

Beruntungnya para pelajar SMAN 1 Selat tidak pernah ke sekolah selama pandemic Covid-19. “Semoga hasil test non reaktif,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/