31.6 C
Jakarta
20 September 2024, 10:59 AM WIB

Tolak Dipindah, Runia: Siapa yang Kasih Makan Sapi Saya

RadarBali.com – Sedikitnya 143 orang pengungsi asal Desa Ban, Karangasem, yang selama ini mengungsi di Posko Pengungsian Desa Les, dipindahkan.

Mereka mengawali proses redistribusi pengungsi, yang direncanakan Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung sejak pekan lalu.

Jumlah pengungsi yang dipindah memang sedikit. Maklum, banyak pengungsi yang menolak dipindah dengan beragam alasan.

Made Runia, salah satunya. “Memang dengar rencanaya dipindah ke balai banjar. Sapi saya sudah ada di sini. Kalau ditinggal, siapa yang memberi makan. Kalau mau ngasih makan, pakai kendaraan siapa? Saya tidak punya kendaraan,” kata Runia.

Perbekel Ba, Wayan Potag tak menampik banyak warganya di pengungsian yang menolak dipindah. Potag akan berusaha mengedukasi warganya, agar bersedia dipindah ke tempat yang lebih layak.

Hanya saja, pendekatan yang dibutuhkan berbeda-beda. Menurut Potag, warga tidak mau dipindah karena terlanjur nyaman berada di pos pengungsian.

Selain itu ada fasilitas ternak yang dekat dengan tenda. Warganya juga trauma karena banyak ternak yang patah kakinya, ketika dievakuasi.

“Tetap tyang berusaha. Artinya kita pelan. Kami beri edukasi dulu, kalau tempatnya lebih bagus. Harus pelan-pelan. Mudah-mudahan bisa mengerti semua minggu ini,” kata Potag.

RadarBali.com – Sedikitnya 143 orang pengungsi asal Desa Ban, Karangasem, yang selama ini mengungsi di Posko Pengungsian Desa Les, dipindahkan.

Mereka mengawali proses redistribusi pengungsi, yang direncanakan Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung sejak pekan lalu.

Jumlah pengungsi yang dipindah memang sedikit. Maklum, banyak pengungsi yang menolak dipindah dengan beragam alasan.

Made Runia, salah satunya. “Memang dengar rencanaya dipindah ke balai banjar. Sapi saya sudah ada di sini. Kalau ditinggal, siapa yang memberi makan. Kalau mau ngasih makan, pakai kendaraan siapa? Saya tidak punya kendaraan,” kata Runia.

Perbekel Ba, Wayan Potag tak menampik banyak warganya di pengungsian yang menolak dipindah. Potag akan berusaha mengedukasi warganya, agar bersedia dipindah ke tempat yang lebih layak.

Hanya saja, pendekatan yang dibutuhkan berbeda-beda. Menurut Potag, warga tidak mau dipindah karena terlanjur nyaman berada di pos pengungsian.

Selain itu ada fasilitas ternak yang dekat dengan tenda. Warganya juga trauma karena banyak ternak yang patah kakinya, ketika dievakuasi.

“Tetap tyang berusaha. Artinya kita pelan. Kami beri edukasi dulu, kalau tempatnya lebih bagus. Harus pelan-pelan. Mudah-mudahan bisa mengerti semua minggu ini,” kata Potag.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/