33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:19 PM WIB

Anjing Gila Terkam 6 Warga di Lodtunduh Gianyar

GIANYAR — Anjing gila berbulu hitam dengan paras gudig meneror warga Banjar Silungan, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud. Ada 6 warga banjar yang diterkam anjing sejak empat hari terakhir.

Salah satu korban gigitan, Ni Ketut Kerti, mengaku sudah digigit sebanyak dua kali oleh anjing liar tanpa pemilik itu. Gigitan terjadi di belakang pergelangan kaki. 

“Anjing itu masuk ke rumah. Tidak tahu siapa yang punya. Saya pas baru turun dari jineng, belum sempat ngusir sudah langsung kaki saya digigit,” keluhnya, Jumat (8/1). 

Setelah digigit pertama, Ni Ketut Kerti sempat menghindar. Namun kembali berhasil digigit di posisi yang hampir sama. 

“Jadi ada dua luka gigitan di kaki ini. Saya teriak, langsung anjing itu diusir keluar rumah,” kenangnya. 

Untuk membela diri, kerabatnya sempat memukul anjing tersebut. “Waktu itu dipukul. Tidak sampai mati, lalu anjing pergi jauh,” ujarnya. 

Usai digigit, korban langsung mencuri luka dengan air bersih. “Saya sudah ke Puskesmas Ubud. Takut kalau anjing itu rabies,” ujarnya. 

Tiba di Puskesmas, Kerti baru mendengar jika anjing serupa sudah menerkam lima korban berbeda. 

“Jadi tambah saya. Ada enam orang yang sudah kena gigit. Ciri anjingnya sama: hitam, kumel,” jelasnya.

Setelah menerima Vaksin Anti Rabies (VAR), Kerti diperbolehkan pulang ke rumah. “Lukanya tidak dalam. Diobati dan diperban. Yang penting sudah dapat VAR,” ujarnya lega. 

GIANYAR — Anjing gila berbulu hitam dengan paras gudig meneror warga Banjar Silungan, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud. Ada 6 warga banjar yang diterkam anjing sejak empat hari terakhir.

Salah satu korban gigitan, Ni Ketut Kerti, mengaku sudah digigit sebanyak dua kali oleh anjing liar tanpa pemilik itu. Gigitan terjadi di belakang pergelangan kaki. 

“Anjing itu masuk ke rumah. Tidak tahu siapa yang punya. Saya pas baru turun dari jineng, belum sempat ngusir sudah langsung kaki saya digigit,” keluhnya, Jumat (8/1). 

Setelah digigit pertama, Ni Ketut Kerti sempat menghindar. Namun kembali berhasil digigit di posisi yang hampir sama. 

“Jadi ada dua luka gigitan di kaki ini. Saya teriak, langsung anjing itu diusir keluar rumah,” kenangnya. 

Untuk membela diri, kerabatnya sempat memukul anjing tersebut. “Waktu itu dipukul. Tidak sampai mati, lalu anjing pergi jauh,” ujarnya. 

Usai digigit, korban langsung mencuri luka dengan air bersih. “Saya sudah ke Puskesmas Ubud. Takut kalau anjing itu rabies,” ujarnya. 

Tiba di Puskesmas, Kerti baru mendengar jika anjing serupa sudah menerkam lima korban berbeda. 

“Jadi tambah saya. Ada enam orang yang sudah kena gigit. Ciri anjingnya sama: hitam, kumel,” jelasnya.

Setelah menerima Vaksin Anti Rabies (VAR), Kerti diperbolehkan pulang ke rumah. “Lukanya tidak dalam. Diobati dan diperban. Yang penting sudah dapat VAR,” ujarnya lega. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/