DENPASAR-Wabah virus corona benar-benar menjadi momok banyak orang. Bahkan untuk antisipasi penyebaran virus, pihak pemerintah melakukan prosedur ketat.
Seperti saat kedatangan maskapai China Eastern Airlines untuk menjemput 61 wisman asal Wuhan, Tiongkok di Bali.
Selama pesawat berada di area sisi udara Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tubang, Badung, Bali, pilot, awak kabin, serta tim medis tidak diperkenankan untuk turun dari pesawat.
Setelah pesawat berhenti sempurna di parking stand petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) langsung melakukan proses disinfeksi terhadap cockpit crew, awak kabin, bagasi kabin, bagian dalam pesawat, serta muatan kargo di dalam badan pesawat selama 20 menit. Selama proses disinfeksi, sebanyak 6 orang petugas dari KKP dan petugas dari ground handling yang memasuki pesawat mengenakan pakaian proteksi dan pelindung diri sesuai standar yang ditetapkan.
“Hal ini merupakan instruksi dari Kementerian Pertahanan dan dari Kementerian Kesehatan, seperti halnya apa yang dilakukan pada proses pemulangan WNI dari Cina yang kemudian ditempatkan sementara di Kepulauan Natuna. Hal ini demi alasan antisipasi terhadap potensi risiko penyebaran virus korona. Selain itu, hal tersebut juga sesuai dengan Permenkumham No. 3 Tahun 2020,” terang General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Herry A.Y. Sikado.
Sebelum masuk kabin pesawat, para penumpang turut diperiksa oleh tim medis yang ikut serta dalam penerbangan penjemputan ini.
Pemeriksaan tersebut dilakukan di tangga pesawat, tepat sebelum para penumpang masuk ke dalam badan pesawat.
Sementara itu, dalam konferensi persnya, Elfi Amir, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, menyatakan bahwa seluruh proses telah dilaksanakan sesuai prosedur.
“Sesuai dengan SOP yang berlaku, serta permintaan dari pihak RRC, dokter dari RRC melakukan pemeriksaan kembali. Pemeriksaan dilakukan dengan pakaian steril di tangga pesawat, jadi bukan di apron,” ujar Elfi.
Sedangkan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan, dr. Lucky M. Tjahjono, menyatakan sebanyak 61 penumpang berada dalam kondisi sehat.
“Clear untuk 61 penumpang. Tidak ada demam. Dan sesuai dengan pemeriksaan dari tim medis dari Cina, dinyatakan laik terbang. Prinsipnya adapah laik terbang. Kru kabin dan pilot menggunakan pakaian steril. Semua sudah sesuai dengan SOP,” ucap dr. Lucky.
Pihak PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengatakan selama proses pemulangan, sejumlah infrastruktur telah disiapkan khusus untuk melayani penumpang tujuan Wuhan tersebut.
“Untuk proses check-in kami telah siapkan check-in counterkhusus yang berada di Island D terminal keberangkatan internasional.
Isolated parking stand khusus juga telah kami siapkan di area apron selatan untuk menampung pesawat yang akan menjemput, yaitu di parking stand nomor 53.
Area ini telah kami kosongkan, demi kelancaran proses pemulangan ini. Dari pihak ground handling juga telah mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari petugas yang membantu dalam menemani para penumpang mulai dari check-in hingga ke ruang tunggu keberangkatan, serta dalam penyediaan Apron Passenger Bus yang mengangkut penumpang dari terminal keberangkatan menuju pesawat yang terparkir.
Intinya, semua instansi yang terkait saling bersinergi dan berkoordinasi demi kelancaran proses pemulangan penumpang warga negara Cina ini,” tutup Herry.
Sebelumnya, pada Rabu (05/02) dini hari lalu, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali telah melepas penerbangan reguler dengan rute tujuan Cina daratan terakhir.
Penerbangan dari maskapai China Southern CZ626 dengan tujuan Guangzhou yang mengangkut 127 penumpang tersebut menjadi penerbangan terakhir dari Bali menuju wilayah Cina daratan hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.