SINGARAJA– Tembok pagar di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buleleng mendadak ambruk. Pihak KPU memutuskan menambah petugas untuk menjaga keamanan gedung KPU sementara waktu.
Insiden itu terjadi pada Senin (7/2) pukul 14.30. Hujan lebat sempat mengguyur Kota Singaraja selama beberapa waktu. Mendadak tembok di sisi barat sekretariat ambruk. Tembok setinggi 2,5 meter dan panjang 24 meter itu langsung menutup saluran drainase di sepanjang Jalan Cempaka.
Ketua KPU Buleleng Dudhi Udiyana mengatakan, tembok secara mendadak ambruk. “Memang bangunan tua. Pondasi pagarnya masih menggunakan campuran dan pasir. Jadi saat kena air, tidak kuat menahan,” kata Dudhi.
Saat ini pihaknya telah meminta agar petugas jaga malam ditambah sementara waktu. Biasanya hanya ada seorang satpam yang menjaga gedung. Kini jumlahnya ditingkatkan menjadi 2 orang satpam. “Kami juga sudah laporkan pada Dinas PU untuk tindaklanjut. Karena (gedung) ini masih aset pemerintah daerah,” imbuhnya.
Di sisi lain, cuaca ekstrem yang terjadi di Buleleng memicu sejumlah kejadian pohon tumbang. Insiden itu dilaporkan terjadi di wilayah Desa Tembok dan Desa Madenan di Kecamatan Tejakula, serta di Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt.
Khusus di Desa Tembok, seorang pengendara sepeda motor nyaris tertimpa pohon. Insiden itu terjadi sekitar pukul 13.30 siang. Saat itu Wayan Patra, 35, warga Bebandem, Karangasem tengah melintas di Jalan Raya Singaraja-Amlapura. Tepatnya di wilayah Dusun Ngis, Desa Tembok.
Saat melintas, sebuah pohon mendadak tumbang. Patra yang mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi DK 3015 SS, tak bisa menghindar. Saat datang dari arah Karangasem, ia langsung menghantam pohon tersebut. Akibatnya bagian depan sepeda motor mengalami rusak parah. Sementara pengendara sepeda motor luka ringan.
“Bukan tertimpa pohon. Tapi pas dia datang dari timur, pohonnya roboh. Dia tidak bisa menghindar sehingga langsung ditabrak. Orangnya selamat. Hanya sepeda motornya rusak parah,” kata Perbekel Tembok Dewa Komang Yudi Astara.