31 C
Jakarta
19 April 2024, 12:22 PM WIB

Sampah Menggunung dan Tebar Bau Busuk, TPA Peh Diprotes Warga

NEGARA – Tempat pembuangan akhir (TPA) Peh, Desa Kaliakah, dikeluhkan warga.

Protes warga dengan keberadaan TPA, itu menyusul dengan aroma bau busuk yang menyebar ke pemukiman.

Bukan hanya bau tak sedap, sampah di TPA Peh juga terus menggunung.

Wayan, Salah satu warga yang ditemui di sekitar TPA, mengatakan, bau busuk menyebar hingga radius 50 meter. “Kondisi TPA bau dari sejak 2 bulan. Tepatnya saat mulai musim kemarau,”ujarnya.

Bahkan dengan kondisi menggunung, dengan sampah terpapar matahari, sampah berbagai jenis itu juga mengeluarkan uap dengan aroma busuk. “Baunya menyengat sekali. Selain itu lalat juga mulai banyak,”tandasnya.

Bahkan, imbuh Wayan, kondisi bau busuk dan tumpukan sampah di TPA Peh, ini bukan terjadi kali pertamanya.

Menurutnya, jalan masuk ke TPA pernah ditutup warga dengan memblokade pintu masuk dengan kayu, pada bulan Juli lalu.

Saat itu, warga menuntut pemerintah Kabupaten Jembrana infrastruktur jalan yang rusak di sepanjang masuk ke TPA Peh diperbaiki, kesehatan bagi warga sekitar dengan mendatangkan tim kesehatan berkala, membuka TPS 3R di setiap kecamatan dan TPS 3 R di TPA Peh.

Kemudian, warga meminta memperhatikan masyarakat sekitar dengan merekrut mereka menjadi tenaga kerja serta sejumlah kesepakatan lainnya. Seperti memperhatikan saluran pembuangan sehingga tidak sampai mengotori saluran irigasi subak.

NEGARA – Tempat pembuangan akhir (TPA) Peh, Desa Kaliakah, dikeluhkan warga.

Protes warga dengan keberadaan TPA, itu menyusul dengan aroma bau busuk yang menyebar ke pemukiman.

Bukan hanya bau tak sedap, sampah di TPA Peh juga terus menggunung.

Wayan, Salah satu warga yang ditemui di sekitar TPA, mengatakan, bau busuk menyebar hingga radius 50 meter. “Kondisi TPA bau dari sejak 2 bulan. Tepatnya saat mulai musim kemarau,”ujarnya.

Bahkan dengan kondisi menggunung, dengan sampah terpapar matahari, sampah berbagai jenis itu juga mengeluarkan uap dengan aroma busuk. “Baunya menyengat sekali. Selain itu lalat juga mulai banyak,”tandasnya.

Bahkan, imbuh Wayan, kondisi bau busuk dan tumpukan sampah di TPA Peh, ini bukan terjadi kali pertamanya.

Menurutnya, jalan masuk ke TPA pernah ditutup warga dengan memblokade pintu masuk dengan kayu, pada bulan Juli lalu.

Saat itu, warga menuntut pemerintah Kabupaten Jembrana infrastruktur jalan yang rusak di sepanjang masuk ke TPA Peh diperbaiki, kesehatan bagi warga sekitar dengan mendatangkan tim kesehatan berkala, membuka TPS 3R di setiap kecamatan dan TPS 3 R di TPA Peh.

Kemudian, warga meminta memperhatikan masyarakat sekitar dengan merekrut mereka menjadi tenaga kerja serta sejumlah kesepakatan lainnya. Seperti memperhatikan saluran pembuangan sehingga tidak sampai mengotori saluran irigasi subak.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/