26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:39 AM WIB

Ditangkap Berkali-kali, Balik Lagi, Ini Langkah Tegas Dinsos ke Gepeng

SINGARAJA – Kelompok gelandangan dan pengemis (gepeng) yang melaksanakan kegiatan di Kabupaten  Buleleng rupanya belum jera.

Meski sudah berkali-kali ditangkap, dibina, serta dikembalikan ke daerah asalnya, masih saja ada gepeng yang datang ke Buleleng.

Kini pemerintah pun menyiapkan trik baru dalam menangani masalah sosial tersebut. Salah satunya dengan menggandeng lembaga adat.

Keputusan itu diambil setelah Dinas Sosial Buleleng melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak, belum lama ini.

Rapat itu dihadiri oleh para pemangku kebijakan di wilayah-wilayah yang kerap didatangi gepeng. Di antaranya Kelurahan Kaliuntu, Kelurahan Kampung Bugis, Kelurahan Banyuasri, Desa Kalibukbuk, serta Kelurahan Seririt.

Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra mengatakan, hingga kini para gepeng memang kerap membandel.

Beberapa gepeng sudah dua kali hingga tiga kali ditangkap Polisi Pamong Praja Buleleng. Dinas Sosial Buleleng pun sudah berkali-kali melakukan pembinaan.

Tapi gepeng itu tetap saja kembali ke Buleleng.

Salah satu hal yang memicu gelandangan itu kembali ke Buleleng, ialah ketiadaan peraturan yang dapat menjerat para gepeng itu ke sanksi tindak pidana ringan (Tipiring).

“Kami memang hanya bisa melakukan pembinaan. Tapi, kami sudah siapkan cara lain agar ada efek jera yang lebih kuat bagi gepeng ini,” kata Kariaman.

Rencananya Dinsos Buleleng dengan Sat Pol PP Buleleng akan menggelar razia terpadu. Razia itu juga akan melibatkan personil Linmas di tingkat desa dan kelurahan, hingga pecalang di desa adat.

Razia terpadu secara besar-besaran itu diharapkan bisa lebih optimal menjaring para gepeng di Buleleng.

“Selama ini kan kalau razia, sifatnya parsial. Kita cari di Pasar Anyar, mereka sembunyi ke jalan-jalan kecil. Kalau terpadu

dengan personil yang lebih banyak, pasti akan lebih efektif. Kami sudah komunikasikan ini dengan rekan-rekan di Pol PP,” ungkapnya.

Selain itu Dinsos Buleleng juga akan menggandeng lembaga adat dalam proses pembinaan. Dengan pelibatan lembaga adat, mereka diharapkan bisa lebih jera.

“Kadang mereka juga kan lebih takut sama sanksi adat. Nanti kami gandeng rekan-rekan kelian adat, untuk memberikan pembinaan.

Selain itu kami juga komunikasikan dengan Dinsos Karangasem, biar membina warganya juga. Supaya lebih efektif, dan tidak kembali mengemis lagi,” demikian Kariaman. 

SINGARAJA – Kelompok gelandangan dan pengemis (gepeng) yang melaksanakan kegiatan di Kabupaten  Buleleng rupanya belum jera.

Meski sudah berkali-kali ditangkap, dibina, serta dikembalikan ke daerah asalnya, masih saja ada gepeng yang datang ke Buleleng.

Kini pemerintah pun menyiapkan trik baru dalam menangani masalah sosial tersebut. Salah satunya dengan menggandeng lembaga adat.

Keputusan itu diambil setelah Dinas Sosial Buleleng melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak, belum lama ini.

Rapat itu dihadiri oleh para pemangku kebijakan di wilayah-wilayah yang kerap didatangi gepeng. Di antaranya Kelurahan Kaliuntu, Kelurahan Kampung Bugis, Kelurahan Banyuasri, Desa Kalibukbuk, serta Kelurahan Seririt.

Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra mengatakan, hingga kini para gepeng memang kerap membandel.

Beberapa gepeng sudah dua kali hingga tiga kali ditangkap Polisi Pamong Praja Buleleng. Dinas Sosial Buleleng pun sudah berkali-kali melakukan pembinaan.

Tapi gepeng itu tetap saja kembali ke Buleleng.

Salah satu hal yang memicu gelandangan itu kembali ke Buleleng, ialah ketiadaan peraturan yang dapat menjerat para gepeng itu ke sanksi tindak pidana ringan (Tipiring).

“Kami memang hanya bisa melakukan pembinaan. Tapi, kami sudah siapkan cara lain agar ada efek jera yang lebih kuat bagi gepeng ini,” kata Kariaman.

Rencananya Dinsos Buleleng dengan Sat Pol PP Buleleng akan menggelar razia terpadu. Razia itu juga akan melibatkan personil Linmas di tingkat desa dan kelurahan, hingga pecalang di desa adat.

Razia terpadu secara besar-besaran itu diharapkan bisa lebih optimal menjaring para gepeng di Buleleng.

“Selama ini kan kalau razia, sifatnya parsial. Kita cari di Pasar Anyar, mereka sembunyi ke jalan-jalan kecil. Kalau terpadu

dengan personil yang lebih banyak, pasti akan lebih efektif. Kami sudah komunikasikan ini dengan rekan-rekan di Pol PP,” ungkapnya.

Selain itu Dinsos Buleleng juga akan menggandeng lembaga adat dalam proses pembinaan. Dengan pelibatan lembaga adat, mereka diharapkan bisa lebih jera.

“Kadang mereka juga kan lebih takut sama sanksi adat. Nanti kami gandeng rekan-rekan kelian adat, untuk memberikan pembinaan.

Selain itu kami juga komunikasikan dengan Dinsos Karangasem, biar membina warganya juga. Supaya lebih efektif, dan tidak kembali mengemis lagi,” demikian Kariaman. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/