NEGARA – Sejak diterapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Bali hingga diperpanjang untuk ketiga kalinya, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jembrana menurun drastis. Bahkan dari data terbaru, meskipun tingkat kabupaten masih dalam zona oranye atau risiko sedang, sebanyak 22 desa dari 51 desa dan kelurahan di Jembrana sudah masuk dalam zona hijau.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, sejak pandemi Covid-19 terjadi pada tahun 2020 lalu, di semua desa sudah warganya yang terpapar virus. Namun sejak beberapa hari terakhir jumlah kasus terkonfirmasi positif secara umum menurun, dibandingkan pada bulan Januari dan Februari lalu.
“Sekarang zona Jembrana sudah oranye atau risiko sedang,” jelasnya.
Arisantha menjelaskan, dari seluruh dan kelurahan di Jembrana sebagian warga yang positif sudah sembuh dan sudah tidak ada kasus baru. Hingga sore kemarin, dari data Satgas sebanyak 22 desa sudah masuk zona hijau atau tanpa kasus Covid-19 yang aktif. “Karena sudah sembuh semua dan tidak ada kasus baru, jadi masuk zona hijau,” terangnya.
Akan tetapi secara umum untuk tingkat kabupaten masih dalam kategori zona oranye. Pihaknya berharap tren penurunan kasus ini terus terjadi sehingga nantinya zona risiko Jembrana masuk zona kuning atau risiko rendah. Karena itu, wara berharap tetap meningkatkan protokol kesehatan agar bisa meminimalkan penularan.
Kumulatif kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jembrana sejak pandemi Covid-19 hingga Selasa (9/10) sudah menembus 2018 orang, sembuh sebanyak 1860 orang dan meninggal 70 orang.
“Upaya promosi kesehatan untuk selalu menjalakan protokol kesehatan kami tingkatkan agar masyarakat semakin disiplin menjalakan protokol kesehatan, sehingga mengurangi dan mencegah paparan virus,” tandasnya.