31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:11 PM WIB

“Mendadak Listrik Padam, saat Listrik Menyala Kanopi Terbang ke Sawah”

SEMARAPURA – Angin puting beliung yang menerjang Klungkung, Rabu (7/4) malam lalu menimbulkan sejumlah keruskaan di sejumlah titik.

BPBD Klungkung mencatat ada 40 bangunan milik warga yang mengalami kerusakan akibat angin kencang itu.

Salah satu korban, Gede Yudi Prayadnya, 35, yang rumahnya mengalami kerusakan akibat bencana angin puting beliung tersebut mengungkapkan,

awalnya dia sedang berada di teras rumahnya yang berada di Jalan Rijasa I, Semarapura Klod, Rabu (7/4) sekitar pukul 19.00.

Tiba-tiba dia mendengar suara seperti hujan deras namun suara yang terdengar cukup keras. Hanya saja pada saat itu tidak turun hujan dan tiba-tiba kanopi di teras rumahnya terbang dan genting berjatuhan.

“Pada saat itu juga langsung mati listrik. Anak-anak saya suruh masuk ke rumah. Untung tidak ada yang terluka. Kira-kira ada sekitar 2-3 menit angin puting beliungnya itu,” ungkap Yudi Prayadnya.

Setelah listrik kembali menyala, dilihatnya kanopi miliknya sudah berada di persawahan yang berada di seberang rumahnya.

Genting-genting banyak yang berjatuhan. Begitu juga dengan tembok pekarangan rumah telah roboh sebagian. “Pagi-pagi genting yang rusak sudah diganti. Kerugian sekitar belasan juta rupiah,” tandasnya.

Selain itu, sebuah meru tumpang kalih di Pura Arya Dauh Bale Agung, Jalan Puputan, Lingkungan Mergan, Kelurahan Semarapura Klod Kangin juga ambruk akibat bencana angin puting beliung.

Menurut Mangku Wayan Budiasa, pada saat itu pihaknya sedang melakukan persembahyangan di tempat persembahyangan keluarga yang ada di sebelah pura.

Tiba-tiba angin puting beliung datang. “Saya takut ada pelinggih yang roboh. Awalnya saya tidak tahun kalau meru ini roboh.

Saya baru tahu setelah ada pemedek yang datang untuk bersembahyang ke pura,” ungkap Mangku Wayan Budiasa.

Menurutnya, harga meru tersebut berkisar puluhan juta rupiah, hanya saja bila ditambah biaya upacara tentunya dana yang dibutuhkan tidaklah sedikit.

“Untuk tindak lanjutnya, kami akan melakukan rapat dengan pengempon pura dulu,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Angin puting beliung yang menerjang Klungkung, Rabu (7/4) malam lalu menimbulkan sejumlah keruskaan di sejumlah titik.

BPBD Klungkung mencatat ada 40 bangunan milik warga yang mengalami kerusakan akibat angin kencang itu.

Salah satu korban, Gede Yudi Prayadnya, 35, yang rumahnya mengalami kerusakan akibat bencana angin puting beliung tersebut mengungkapkan,

awalnya dia sedang berada di teras rumahnya yang berada di Jalan Rijasa I, Semarapura Klod, Rabu (7/4) sekitar pukul 19.00.

Tiba-tiba dia mendengar suara seperti hujan deras namun suara yang terdengar cukup keras. Hanya saja pada saat itu tidak turun hujan dan tiba-tiba kanopi di teras rumahnya terbang dan genting berjatuhan.

“Pada saat itu juga langsung mati listrik. Anak-anak saya suruh masuk ke rumah. Untung tidak ada yang terluka. Kira-kira ada sekitar 2-3 menit angin puting beliungnya itu,” ungkap Yudi Prayadnya.

Setelah listrik kembali menyala, dilihatnya kanopi miliknya sudah berada di persawahan yang berada di seberang rumahnya.

Genting-genting banyak yang berjatuhan. Begitu juga dengan tembok pekarangan rumah telah roboh sebagian. “Pagi-pagi genting yang rusak sudah diganti. Kerugian sekitar belasan juta rupiah,” tandasnya.

Selain itu, sebuah meru tumpang kalih di Pura Arya Dauh Bale Agung, Jalan Puputan, Lingkungan Mergan, Kelurahan Semarapura Klod Kangin juga ambruk akibat bencana angin puting beliung.

Menurut Mangku Wayan Budiasa, pada saat itu pihaknya sedang melakukan persembahyangan di tempat persembahyangan keluarga yang ada di sebelah pura.

Tiba-tiba angin puting beliung datang. “Saya takut ada pelinggih yang roboh. Awalnya saya tidak tahun kalau meru ini roboh.

Saya baru tahu setelah ada pemedek yang datang untuk bersembahyang ke pura,” ungkap Mangku Wayan Budiasa.

Menurutnya, harga meru tersebut berkisar puluhan juta rupiah, hanya saja bila ditambah biaya upacara tentunya dana yang dibutuhkan tidaklah sedikit.

“Untuk tindak lanjutnya, kami akan melakukan rapat dengan pengempon pura dulu,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/