31.9 C
Jakarta
26 April 2024, 16:34 PM WIB

WASPADA! Efek Siklon Seroja, Kota Singaraja Dikepung Banjir Seharian

SINGARAJA – Hujan dengan intensitas tinggi sebagai dampak munculnya siklon tropis Seroja mengguyur Kabupaten Buleleng, sore kemarin.

Dampaknya penjuru kota dikepung dengan musibah banjir. Ketinggian air bahkan mencapai dada orang dewasa.

Hujan mulai mengguyur kawasan Buleleng sejak pukul 15.30 sore. Mulai pukul 17.00 sejumlah titik mulai melaporkan telah terjadi banjir.

Warga pun kelimpungan, karena air mulai masuk ke dalam rumah dan merendam seisi rumah. Genangan pertama dilaporkan terjadi di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di sekitar Pasar Loak Singaraja.

Saban tahun kawasan ini memang langganan banjir. Biasanya ketinggian air mencapai betis orang dewasa. Namun kemarin ketinggian air mencapai setinggi paha orang dewasa.

Saluran drainase yang baru saja diperbaiki oleh Balai Jalan di kawasan itu, terbukti tak mampu menanggulangi banjir.

Air masih menggenang di jalan raya hingga betis orang dewasa. Beberapa pengendara sepeda motor yang mencoba menerobos genangan, terpaksa mendorong sepeda motor mereka.

Bahkan, mobil banyak yang balik arah karena tak berani menerjang genangan. Bukan hanya di kawasan itu, sejumlah titik di Kelurahan Kampung Anyar dan Kampung Bugis juga direndam banjir.

Beberapa titik jalan protokol seperti di Jalan Pramuka, Jalan Ngurah Rai, Jalan Udayana, hingga Jalan Laksamana juga direndam banjir.

Titik banjir terparah terlihat di Jalan Flamboyan, Kelurahan Banjar Jawa. Ketinggian air bahkan mencapai ketinggian dada orang dewasa.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap titik-titik banjir yang terjadi di Buleleng.

Musibah banjir, kata Ariadi, bukan hanya terjadi di wilayah Kota Singaraja saja. Namun, juga dilaporkan terjadi di sejumlah desa lain di luar Kota Singaraja.

“Tim kami masih melakukan assessment ke lapangan. Hujan masih terus turun belum ada tanda-tanda surut.

Paling parah memang di Jalan Flamboyan karena sampai setinggi dada orang dewasa. Kami masih berusaha melakukan penanggulangan,” kata Ariadi. 

SINGARAJA – Hujan dengan intensitas tinggi sebagai dampak munculnya siklon tropis Seroja mengguyur Kabupaten Buleleng, sore kemarin.

Dampaknya penjuru kota dikepung dengan musibah banjir. Ketinggian air bahkan mencapai dada orang dewasa.

Hujan mulai mengguyur kawasan Buleleng sejak pukul 15.30 sore. Mulai pukul 17.00 sejumlah titik mulai melaporkan telah terjadi banjir.

Warga pun kelimpungan, karena air mulai masuk ke dalam rumah dan merendam seisi rumah. Genangan pertama dilaporkan terjadi di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di sekitar Pasar Loak Singaraja.

Saban tahun kawasan ini memang langganan banjir. Biasanya ketinggian air mencapai betis orang dewasa. Namun kemarin ketinggian air mencapai setinggi paha orang dewasa.

Saluran drainase yang baru saja diperbaiki oleh Balai Jalan di kawasan itu, terbukti tak mampu menanggulangi banjir.

Air masih menggenang di jalan raya hingga betis orang dewasa. Beberapa pengendara sepeda motor yang mencoba menerobos genangan, terpaksa mendorong sepeda motor mereka.

Bahkan, mobil banyak yang balik arah karena tak berani menerjang genangan. Bukan hanya di kawasan itu, sejumlah titik di Kelurahan Kampung Anyar dan Kampung Bugis juga direndam banjir.

Beberapa titik jalan protokol seperti di Jalan Pramuka, Jalan Ngurah Rai, Jalan Udayana, hingga Jalan Laksamana juga direndam banjir.

Titik banjir terparah terlihat di Jalan Flamboyan, Kelurahan Banjar Jawa. Ketinggian air bahkan mencapai ketinggian dada orang dewasa.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap titik-titik banjir yang terjadi di Buleleng.

Musibah banjir, kata Ariadi, bukan hanya terjadi di wilayah Kota Singaraja saja. Namun, juga dilaporkan terjadi di sejumlah desa lain di luar Kota Singaraja.

“Tim kami masih melakukan assessment ke lapangan. Hujan masih terus turun belum ada tanda-tanda surut.

Paling parah memang di Jalan Flamboyan karena sampai setinggi dada orang dewasa. Kami masih berusaha melakukan penanggulangan,” kata Ariadi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/