NEGARA – Setelah proses Pilkada Jembrana yang sudah berlangsung sejak enam bulan lalu, hari ini (9/12) warga Jembrana menentukan pasangan calon pilihannya.
Dari segi keamanan, Polres Jembrana dibantu Kodim 1617 Jembrana menerjunkan ratusan personil untuk mengamankan proses pemungutan dan penghitungan suara.
Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa memastikan situasi di Jembrana hingga kemarin masih aman dan kondusif.
Tidak ada gesekan antar pendukung yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban Jembrana. “Saat ini situasi aman dan kondusif, kita berharap situasi ini bertahan sampai pelantikan,” kata AKBP Gede Adi Wibawa, Selasa (8/12).
Pihaknya sudah memetakan potensi kerawanan Pilkada Jembrana, mulai dari klasifikasi sangat rawan, rawan dan aman.
Dari total 640 TPS, hanya ada empat TPS yang masuk kategori sangat rawan, sudah diantisipasi dengan menempatkan dua orang personil di setiap TPS yang sangat rawan.
“Secara umum wilayah Jembrana aman. Empat TPS sangat rawan karena jauh jangkauan dari pusat pemerintahan dan sinyal tidak ada. Tapi, sudah diantisipasi untuk TPS sangat rawan dengan dua personil di setiap TPS,” terangnya.
Pengamanan tidak hanya dilakukan oleh personil Polres Jembrana, tapi juga dibantu aparat Kodim 1617 Jembrana.
Sebanyak 160 personil dari Polda Bali dikerahkan untuk penebalan keamanan, personil dari Polda Bali 100 orang untuk pengamanan TPS dan 60 orang dari Brimob Polda Bali.
“Total anggota 806 orang yang terlibat pengamanan,” tegasnya. Pengamanan yang dilakukan selain di TPS, sejumlah objek vital juga menjadi fokus pengamanan.
Proses distribusi logistik Pilkada Jembrana hingga ke TPS juga menjadi fokus pengamanan dengan dikawal ketat personil dari kepolisian.
AKBP Gede Adi Wibawa menambahkan, selain pengamanan pelaksanaan pilkada Jembrana, bersama satgas penangananCovid-19 Jembrana sudah membentuk
tim untuk mendisiplinkan masyarakat menjalakan protokol kesehatan selama proses pemungutan dan penghitungan suara.