SINGARAJA – Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Bali berjanji akan menjaga kualitas tenaga pendidik selama masa pandemi. Hal itu diharapkan bisa meningkatkan kualitas pembelajaran pada masa pandemi ini.
Kepala LPMP Bali I Made Alit Dwitama mengatakan, selama masa pandemi ini pihaknya mendampingi sekolah dalam melakukan pembelajaran jarak jauh.
Hasil evaluasi LPMP, saat ini masih banyak guru yang kesulitan melakukan manajemen kelas jarak jauh.
“Intinya kami berusaha bagaimana guru kita bisa mengajar secara jarak jauh. Ini langkah paling strategis yang bisa kami lakukan saat ini.
Supaya guru bisa mengawal mutu pendidikan. Karena mereka tidak mungkin bisa memindahkan sekolah ke rumah,” kata Alit.
Menurutnya, pada pembelajaran jarak jauh, guru harus melakukan penekanan pada poin dan kompetensi yang akan dicapai. Dengan pola pembelajaran jarak jauh, tak mungkin seluruh kompetensi dapat dicapai.
“Apalagi mengajar secara daring dengan mengajar langsung itu berbeda. Kami akan terus menguatkan kompetensi guru dalam pembelajaran daring. Agar efektifitas pembelajaran daring dapat tercapai,” tegasnya.
Disinggung soal pembelajaran daring, Alit mengatakan dengan kondisi geografis di Bali, tak semua daerah bisa melaksanakan home visit. Termasuk di Kabupaten Buleleng. Karena ada kendala jarak dan sinyal.
“Kalau daerah perkotaan jelas tidak cocok. Ini harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah dan daerah.
Kalau memang harus home visit, ya tidak masalah. Karena harus disesuaikan dengan kondisi sekolah dan daerah,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng I Made Astika mengatakan, pembelajaran tatap muka dipastikan tertunda.
Disdikpora akan melakukan finalisasi kembali terhadap rencana pembelajaran tatap muka.
“Kemungkinan akan tertunda sampai bulan Maret 2020. Tapi, itu tergantung dengan situasi dan kondisi, serta keputusan dari Satgas. Kami tetap berusaha mengoptimalkan persiapan jelang pembelajaran tatap muka diberlakukan,” kata Astika.