29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:09 AM WIB

Dispar Bali Sebut Penurunan Wisman Tiongkok ke Bali Hanya 1 Juta Orang

DENPASAR – Dampak virus Corona memang berimbas pada pariwisata Bali. Seperti yang terjadi di kawasan wisata bahari, Tanjung Benoa, Badung.

Seperti di kawasan penangkaran penyu atau biasa dikenal dengan pulau penyu di Tanjung Benoa ini, penurunan jumlah kunjungan pun terlihat belakangan ini.

“Memang menurun. Cuma ada tamu India, Vietnam dan ada beberapa bule,” ujar pekerja di salah satu kawasan penangkaran penyu pada Senin (10/2).

Biasanya, turis Tiongkok memadati kunjungan di tempat ini, namun karena penerbangan Indonesia dan Tiongkok ditutup, dunia pariwisata pun lesu.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa kepada awak media usai rapat dengan stake holder dan asosiasi, di Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Denpasar, Senin (10/2) justru membuat statemen menarik.

Katanya, penurunan wisatawan memang terjadi, tapi itu khusus market Tiongkok saja, sekitar 25 persen hingga 27 persen. Sementara market yang lain masin on schedule, belum ada yang cancel.

Ia juga mengakui kunjungan wisatawan ke Bali memang berkurang, karena adanya penutupan penerbangan dari dan ke Tiongkok.

“Jadi selain bulan ini memang low season, penutupan ini juga berpengaruh signifikan untuk kunjungan wisatawan ke Bali, karena pada bulan ini biasanya wisatawan Tiongkok banyak ke Bali, bertepatan dengan hari raya Imlek,” jelasnya.

Dari sebanyak 6,3 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali, 1,185 juta di antaranya adalah wisatawan dari Tiongkok.

Putu Astawa menekankan pengurangan hanya terjadi di angka 1 jutaan tersebut, namun untuk angka yang lain masih relative aman.

DENPASAR – Dampak virus Corona memang berimbas pada pariwisata Bali. Seperti yang terjadi di kawasan wisata bahari, Tanjung Benoa, Badung.

Seperti di kawasan penangkaran penyu atau biasa dikenal dengan pulau penyu di Tanjung Benoa ini, penurunan jumlah kunjungan pun terlihat belakangan ini.

“Memang menurun. Cuma ada tamu India, Vietnam dan ada beberapa bule,” ujar pekerja di salah satu kawasan penangkaran penyu pada Senin (10/2).

Biasanya, turis Tiongkok memadati kunjungan di tempat ini, namun karena penerbangan Indonesia dan Tiongkok ditutup, dunia pariwisata pun lesu.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa kepada awak media usai rapat dengan stake holder dan asosiasi, di Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Denpasar, Senin (10/2) justru membuat statemen menarik.

Katanya, penurunan wisatawan memang terjadi, tapi itu khusus market Tiongkok saja, sekitar 25 persen hingga 27 persen. Sementara market yang lain masin on schedule, belum ada yang cancel.

Ia juga mengakui kunjungan wisatawan ke Bali memang berkurang, karena adanya penutupan penerbangan dari dan ke Tiongkok.

“Jadi selain bulan ini memang low season, penutupan ini juga berpengaruh signifikan untuk kunjungan wisatawan ke Bali, karena pada bulan ini biasanya wisatawan Tiongkok banyak ke Bali, bertepatan dengan hari raya Imlek,” jelasnya.

Dari sebanyak 6,3 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali, 1,185 juta di antaranya adalah wisatawan dari Tiongkok.

Putu Astawa menekankan pengurangan hanya terjadi di angka 1 jutaan tersebut, namun untuk angka yang lain masih relative aman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/