27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:37 AM WIB

Hilang Terseret Arus, Peltu Susila Ditemukan Tewas di Pantai Klecung

TABANAN – Satu hari pascahanyut di aliran sungai Yeh Ho, Banjar Belumbang Kaja, Desa Belumbang, Kerambitan,

anggota TNI yang bertugas sebagai Babhinsa Desa Timpag Peltu I Ketut Susila Adnyana, 55, akhirnya ditemukan Senin (10/2) kemarin.

Saat ditemukan di Pantai Klecung, anggota Kodim 1619/Tabanan ini ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi tubuh sudah membengkak.

Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto ditemui di lokasi kejadian menuturkan, pencarian korban dilakukan sejak mendapat laporan hanyut dari dua saudaranya yang diajak mencari rumput.

Pencarian melibatkan sejumlah personel dari TNI, Polri, Tagana, BPBD, Tim SAR hingga bantuan warga Desa Belumbang. Pencarian dilakukan hingga pukul 23.00 Minggu malam lalu.

Namun, karena kondisi arus sungai Yeh Ho dalam kondisi deras dan keruh akibat guyuran hujan, membuat pencarian dilakukan hingga Senin pagi kemarin.

 “Sebenarnya kami lakukan terus menerus dan saling back up. Tapi, kemarin itu (Minggu) arusny deras, kedalaman juga bisa mencapai hingga delapan meter.

Air sungai juga keruh. Itu menjadi kesulitan tersendiri untuk mencari korban. Akhirnya pencarian dilanjutkan hari ini (Senin kemarin) sejak pagi hari,” tutur Letkol Toni Sri Hartanto.

Proses pencarian yang dilakukan tim gabungan sejak pagi buta itu sedikit terbantu. Karena kemarin, cuaca cukup mendukung. Arus sungai juga tenang dan ke dalaman sungai kembali normal.

Selama proses pencarian itu, lokasi tempat Peltu I Ketut Susula Adnyana terpeleset dan hanyut dijejali ratusan warga yang ingin menyaksikan proses pencarian.

Keluarga korban juga melakukan proses persembahyangan di dekat lokasi kejadian untuk membantu pencarian.

“Kami terus berusaha melakukan pencarian. Mulai dari skala dan niskala juga ditempuh. Astungkara korban bisa ditemukan,” terang Letkol Toni.

Akhirnya, sekitar pukul 15.10, jasad korban yang bertugas sebagai Babhinsa Desa Timpag ini ditemukan terdampar di Pantai Klecung, Desa Tegal Mengkeb, Selemadeg Timur.

Saat ditemukan, jenazah korban dalam kondisi membengkak. Korban ditemukan oleh warga yang turut melakukan penyisiran di seputaran Pantai Klecung.

Begitu mendapat informasi, tim gabungan meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Kapolsek Kerambitan Kompol Dewa Gede Putra menambahkan,

selain tubuh korban membengkak, ada juga sejumlah luka di bagian kepala akibat benturan batu dan karang.

Disamping itu beberapa tubuh korban juga mengelupas. “Lukanya itu akibat benturan batu. Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Tabanan,” ujarnya.

Suana duka pun begitu terasa, anggota keluarga korban sempat memegang tangan almarhum sambil menangis di samping jenazah korban Peltu Ketut Susila Adnyana.

Korban sendiri meninggalkan dua anak, dan seorang istri.  Dandim Tabanan, Letkol Inf Toni Sri Hartanto menambahkan, korban dikenal disipilin dan ramah di kalangan rekan-rekan se profesinya.

Sebagai Babhinsa, kata Letkol Toni, mendiang sangat bertanggungjawab dalam bertugas. “Saat lepas tugas kadang diisi mencari rumput untuk ternaknya. Beliau memiliki empat ternak di rumahnya,” tutup Letkol Toni.

TABANAN – Satu hari pascahanyut di aliran sungai Yeh Ho, Banjar Belumbang Kaja, Desa Belumbang, Kerambitan,

anggota TNI yang bertugas sebagai Babhinsa Desa Timpag Peltu I Ketut Susila Adnyana, 55, akhirnya ditemukan Senin (10/2) kemarin.

Saat ditemukan di Pantai Klecung, anggota Kodim 1619/Tabanan ini ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi tubuh sudah membengkak.

Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto ditemui di lokasi kejadian menuturkan, pencarian korban dilakukan sejak mendapat laporan hanyut dari dua saudaranya yang diajak mencari rumput.

Pencarian melibatkan sejumlah personel dari TNI, Polri, Tagana, BPBD, Tim SAR hingga bantuan warga Desa Belumbang. Pencarian dilakukan hingga pukul 23.00 Minggu malam lalu.

Namun, karena kondisi arus sungai Yeh Ho dalam kondisi deras dan keruh akibat guyuran hujan, membuat pencarian dilakukan hingga Senin pagi kemarin.

 “Sebenarnya kami lakukan terus menerus dan saling back up. Tapi, kemarin itu (Minggu) arusny deras, kedalaman juga bisa mencapai hingga delapan meter.

Air sungai juga keruh. Itu menjadi kesulitan tersendiri untuk mencari korban. Akhirnya pencarian dilanjutkan hari ini (Senin kemarin) sejak pagi hari,” tutur Letkol Toni Sri Hartanto.

Proses pencarian yang dilakukan tim gabungan sejak pagi buta itu sedikit terbantu. Karena kemarin, cuaca cukup mendukung. Arus sungai juga tenang dan ke dalaman sungai kembali normal.

Selama proses pencarian itu, lokasi tempat Peltu I Ketut Susula Adnyana terpeleset dan hanyut dijejali ratusan warga yang ingin menyaksikan proses pencarian.

Keluarga korban juga melakukan proses persembahyangan di dekat lokasi kejadian untuk membantu pencarian.

“Kami terus berusaha melakukan pencarian. Mulai dari skala dan niskala juga ditempuh. Astungkara korban bisa ditemukan,” terang Letkol Toni.

Akhirnya, sekitar pukul 15.10, jasad korban yang bertugas sebagai Babhinsa Desa Timpag ini ditemukan terdampar di Pantai Klecung, Desa Tegal Mengkeb, Selemadeg Timur.

Saat ditemukan, jenazah korban dalam kondisi membengkak. Korban ditemukan oleh warga yang turut melakukan penyisiran di seputaran Pantai Klecung.

Begitu mendapat informasi, tim gabungan meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Kapolsek Kerambitan Kompol Dewa Gede Putra menambahkan,

selain tubuh korban membengkak, ada juga sejumlah luka di bagian kepala akibat benturan batu dan karang.

Disamping itu beberapa tubuh korban juga mengelupas. “Lukanya itu akibat benturan batu. Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Tabanan,” ujarnya.

Suana duka pun begitu terasa, anggota keluarga korban sempat memegang tangan almarhum sambil menangis di samping jenazah korban Peltu Ketut Susila Adnyana.

Korban sendiri meninggalkan dua anak, dan seorang istri.  Dandim Tabanan, Letkol Inf Toni Sri Hartanto menambahkan, korban dikenal disipilin dan ramah di kalangan rekan-rekan se profesinya.

Sebagai Babhinsa, kata Letkol Toni, mendiang sangat bertanggungjawab dalam bertugas. “Saat lepas tugas kadang diisi mencari rumput untuk ternaknya. Beliau memiliki empat ternak di rumahnya,” tutup Letkol Toni.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/