TABANAN – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Tabanan Senin dinihari (9/3) kemarin mengakibatkan atap bangunan kelas SDN 1 Babahan, Penebel ambruk.
Robohnya bangunan kelas VI tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 pagi hari kemarin. Kondisi ini membuat aktivitas belajar mengajar siswa terganggu.
Menurut informasi, atap bangunan yang roboh dipicu kondisi gedung yang sudah berusia tua. Sehingga ketika ada guyuran hujan
dengan intensitas tinggi, atap bangunan tidak kuat menahan guyuran air hujan hingga menyebabkan bagain atapnya ambruk.
Peristiwa tersebut diketahui pihak sekolah pada pagi hari atau menjelang proses belajar mengajar dimulai. Akibat kejadian tersebut, seluruh siswa yang berjumlah 80 orang sementara melakukan kegiatan belajar di luar ruangan.
Mendapatkan laporan dari pihak sekolah, Kepala Dinas Pendidikan bersama Tim Teknis Dinas PUPR Tabanan langsung turun meninjau kondisi gedung.
Saat dilakukan pengecekan, hanya satu kelas saja yang atapnya dalam kondisi ambruk. Runtuhan material atap pun berjatuhan.
Sehingga pihak seklolah langsung memasang tali pembatas dan memberikan tulisan peringatan zona bahaya agar tidak melintas di seputaran bangunan yang terdampak.
Meski hanya satu kelas yang terkena dampak, kondisi ini juga dirasa tidak aman mengingat gedung yang ambruk itu nyambung dengan ruangan kelas 1 sampai kelas VI.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra langsung mengambil kebijakan usai meninjau kondisi kelas kemarin.
Menurutnya, proses belajar mengajar tetap berlangsung, namun para siswa sementara diungsikan dan melanjutkan proses belajar mengajar di sekolah terdekat yakni SDN 4 Babahan yang terletak di banjar Bolangan.
“Meraka akan masuk sekolah sore harinya. Setalah kami lakukan pengecekan ke lokasi, memang masih membahayakan meski hanya satu yang roboh.
Karena itu kan satu bangunan nyambung dari kelas 1 sampai kelas VI. Makanya kami pindahkan siswanya untuk belajar di sekolah terdekat,” ujar Putra.
