34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 13:22 PM WIB

Sumur Tercemar, Ratusan Warga Pengambengan Diserang Penyakit Gatal

NEGARA –Dampak bencana banjir yang terjadi di Desa Pengambengan, Negara bukan saja membuat rumah warga terendam.

 

Akibat banjir, warga di sekitar pesisi juga mulai kesulitan air bersih dan terserang penyakit akibat sumber air banyak tercemar.

 

Selain air sumur warga banyak keruh, warga di Pengambengan juga mulai terserang penyakit kulit.

 

Seperti diakui Tatik. Warga Dusun Kelapa Munduk ini mengaku kesulitan air bersih akibat sumur miliknya kotor dan keruh akibat terkena luapan banjir.

“Saat banjir pertama tinggi air sampai satu meter dan masuk ke sumur. Sehingga air sumur menjadi keruh dan kotor,” ujar Tatik.

Akibat tercemar, air sumur tidak bisa digunakan untuk memasak, mandi maupun kebutuhan lainya.

 

Bahkan, warga terpaksa memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

 

Selain Tati, ratusan sumur warga lainya juga mengalami hal serupa.

Bahkan bukan hanya keruh dan kotor, akibat luapan banjir, warga mulai terjangkit penyakit kulit.

 

Banyak warga di Dusun Kelapa Munduk yang mengalami gatal-gatal.

 

Bahkan akibat penyakut kulit, warga banyak yang mengeluh kakinya melepuh dan kulitnya mengelupas disertai rasa gatal yang amat sangat.

“Setelah terkena air banjir, tidak lama kemudian kaki saja gatal-gatal dan perih sekali.

Sekarang saya tidak bisa kemana-mana karena takut semakin parah jika kena air,” ujar Nur Apsiah.

 

 

NEGARA –Dampak bencana banjir yang terjadi di Desa Pengambengan, Negara bukan saja membuat rumah warga terendam.

 

Akibat banjir, warga di sekitar pesisi juga mulai kesulitan air bersih dan terserang penyakit akibat sumber air banyak tercemar.

 

Selain air sumur warga banyak keruh, warga di Pengambengan juga mulai terserang penyakit kulit.

 

Seperti diakui Tatik. Warga Dusun Kelapa Munduk ini mengaku kesulitan air bersih akibat sumur miliknya kotor dan keruh akibat terkena luapan banjir.

“Saat banjir pertama tinggi air sampai satu meter dan masuk ke sumur. Sehingga air sumur menjadi keruh dan kotor,” ujar Tatik.

Akibat tercemar, air sumur tidak bisa digunakan untuk memasak, mandi maupun kebutuhan lainya.

 

Bahkan, warga terpaksa memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

 

Selain Tati, ratusan sumur warga lainya juga mengalami hal serupa.

Bahkan bukan hanya keruh dan kotor, akibat luapan banjir, warga mulai terjangkit penyakit kulit.

 

Banyak warga di Dusun Kelapa Munduk yang mengalami gatal-gatal.

 

Bahkan akibat penyakut kulit, warga banyak yang mengeluh kakinya melepuh dan kulitnya mengelupas disertai rasa gatal yang amat sangat.

“Setelah terkena air banjir, tidak lama kemudian kaki saja gatal-gatal dan perih sekali.

Sekarang saya tidak bisa kemana-mana karena takut semakin parah jika kena air,” ujar Nur Apsiah.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/