DENPASAR – Dalam rangka upaya menekan penyakit kecacingan atau yang biasa dikenal cacingan di masyarakat, Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali menggelar sosialisasi dan advokasi Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) kecacingan tingkat provinsi Bali.
Kegiatan digelar selama tiga hari, yakni Selasa-Kamis (10-12/4) yang dibuka langsung oleh Sekretaris Diskes Bali I Made Suwitra mewakili Ketut Suarjaya selaku Kadiskes Bali di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Bali, dan dihadiri oleh dinas terkait dari kabupaten di Bali.
Diskes Bali mengingatkan upaya penanggulangan kekacingan harus digalakkan, yakni dengan melakukan pemutusan mata rantai penularan kecacingan pada kelompok usia balita dan anak usia sekolah dengan pemberian obat pencegahan massal, peningkatan higiene sanitasi, dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat melalui promosi kesehatan.
“Dalam pelaksanaan pemberian obat pencegahan massal kecacingan telah diintegrasikan dengan kegiatan POPM Filariasis, penjaringan anak sekolah, usaha kesehatan sekolah, dan pemberian vitamin A di posyandu dan pendidikan anak usia dini serta menggunakan pendekatan keluarga,” terang Suwitra mewakili Kadiskes.
Selain itu dijelaskan kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Prevalensi kecacingan di Indonesia pada umumnya masih sangat tinggi, ditularkan melalui tanah terutama pada golongan penduduk dengan ekonomi rendah.
Penyebabnya sanitasi buruk, akses air bersih yang rendah dan perilaku hidup yang tidak sehat. Prevalensi kecacingan bervariasi antara 2,5-62 persen.
“Infeksi cacing dapat menimbulkan kerugian gizi berupa kekurangan kalori dan protein serta kehilangan darah. Hal ini akan mengakibatkan hambatan perkembangan fisik, kecerdasan dan produktivitas kerja, dapat menurunkan ketahanan tubuh sehingga mudah terkena penyakit lainnya,” paparnya.