AMLAPURA – Gempa berkekuatan 6,2 SR di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) kemarin siang begitu terasa di Bali. Apalagi di Bali Timur yang berdekatan dengan pusat gempa.
Gempa ini bagi warga 28 desa terdampak Gunung Agung jelas membuat was was. Terlebih lagi sempat terdengar suara gemuruh yang cukup keras dari Gunung Agung tepat sesaat gempa terjadi.
“Pascagempa terdengar suara gemuruh di Desa Temukus, Besakih yang berjarak 4 km dari Gunung Agung,” ujar Ketua Pasebaya Agung, Gede Pawana.
Menurut Pawana, kejadian itu dilaporkan Komang Sitop, warga Temukus. Kebetulan saat gempa terjadi, Komang berada di Pura Puseh, Desa Adat Temukus.
Gempa disertai suara gemuruh itu kontan membuat warga panik. Apalagi setelah itu material bangunan rumah warga rontok digoyang gempa.
“Sempat panik, namun hanya sebentar saja. Setelah itu warga tenang kembali,” ujar Pawana. Dia sendiri menduga, suara gemuruh diduga terjadi karena longsoran yang ada di lereng Gunung Agung.
Pasalnya, ada saksi melihat ada longsoran di sisi barat daya lereng Gunung Agung pascagempa besar terjadi kemarin.
“Made Kebling melaporkan ke Pesebaya Agung ada longsoran di lereng gunung,” imbuhnya. Kuat dugaan longsoran inilah yang menimbulkan suara gemuruh di Gunung Agung sesaat usai gempa.
Pasebaya Agung sendiri belum berani memastikan apa yang menjadi penyebab suara gemuruh tersebut.
Sebelum gempa sempat terjadi longsor di Gunung Agung. Longsoran kali ini berbeda dengan longsoran sebelumnya dengan jarak sekitar 10 meter di tenggara longsoran sebelumnya.
Besaran longsoran juga belum diketahui karena warga belum berani melakukan pengecekan karena sangat berbahaya.