33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:36 PM WIB

Kejar Target UHC 2019, RS Negara Dipermak dengan Anggaran Rp 185 M

RadarBali.com – Mega proyek pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Negara dengan beragam fasilitas tengah dikebut.

Tidak tanggung-tanggung, pagu anggaran pembangunan mencapai Rp 185 miliar untuk tiga tahun pengerjaan proyek pembangunan (multiyears).

Pembangunan gedung rumah sakit tersebut, menurut Direktur RSU Negara I Made Dwipayana, ditargetkan selesai pada tahun 2019 mendatang, kurang lebih tiga tahun proses pembangunan.

Pasalnya pada tahun 2019 mendatang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menargetkan Universal Health Coverage (UHC) atau jaminan kesehatan semesta yang harus terpenuhi.

”Pemerintah daerah diminta untuk menyiapkan sarana dan prasarananya,” jelas Made Dwipayana, Minggu (10/9) kemarin.

Dalam UHC tersebut, salah satu yang menjadi sarat utama adalah tersedianya fasilitas 320 bed per seribu penduduk untuk seluruh kabupaten.

Karena di Jembrana sudah ada rumah sakit swasta, maka yang akan dipenuhi sebanyak 250 bed. “Kami optimis bisa selesai sesuai dengan target,” terangnya.

Dikatakan, sejumlah bangunan yang dibangun di antaranya ada enam gedung, Instalasi Gawat Darurat (IGD), bedah sentral, perawatan VIP, laboratorium, polikilinik dan gedung diklat.

Lahan yang akan dibangun untuk fasilitas tersebut saat ini sudah disiapkan. Salah satunya bekas sal anak yang sudah dibongkar nantinya akan dibangun IGD.

Menurut Dwipayana, pembangunan fasilitas ini tidak ada hubungannya secara langsung dengan peningkatan tipe rumah sakit yang saat ini masih tipe C.

Karena untuk naik tingkat, salah satu faktor atau syarat yang harus terpenuhi adalah pelayanan dokter spesialis. “Kalau fasilitas kesehatan, kita sebenarnya sudah cukup untuk naik tipe,” ujarnya.

RadarBali.com – Mega proyek pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Negara dengan beragam fasilitas tengah dikebut.

Tidak tanggung-tanggung, pagu anggaran pembangunan mencapai Rp 185 miliar untuk tiga tahun pengerjaan proyek pembangunan (multiyears).

Pembangunan gedung rumah sakit tersebut, menurut Direktur RSU Negara I Made Dwipayana, ditargetkan selesai pada tahun 2019 mendatang, kurang lebih tiga tahun proses pembangunan.

Pasalnya pada tahun 2019 mendatang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menargetkan Universal Health Coverage (UHC) atau jaminan kesehatan semesta yang harus terpenuhi.

”Pemerintah daerah diminta untuk menyiapkan sarana dan prasarananya,” jelas Made Dwipayana, Minggu (10/9) kemarin.

Dalam UHC tersebut, salah satu yang menjadi sarat utama adalah tersedianya fasilitas 320 bed per seribu penduduk untuk seluruh kabupaten.

Karena di Jembrana sudah ada rumah sakit swasta, maka yang akan dipenuhi sebanyak 250 bed. “Kami optimis bisa selesai sesuai dengan target,” terangnya.

Dikatakan, sejumlah bangunan yang dibangun di antaranya ada enam gedung, Instalasi Gawat Darurat (IGD), bedah sentral, perawatan VIP, laboratorium, polikilinik dan gedung diklat.

Lahan yang akan dibangun untuk fasilitas tersebut saat ini sudah disiapkan. Salah satunya bekas sal anak yang sudah dibongkar nantinya akan dibangun IGD.

Menurut Dwipayana, pembangunan fasilitas ini tidak ada hubungannya secara langsung dengan peningkatan tipe rumah sakit yang saat ini masih tipe C.

Karena untuk naik tingkat, salah satu faktor atau syarat yang harus terpenuhi adalah pelayanan dokter spesialis. “Kalau fasilitas kesehatan, kita sebenarnya sudah cukup untuk naik tipe,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/