29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:20 AM WIB

Balai Arkeologi Pastikan Tumpukan Batu Aneh Ini Bukan Situs Kuno

TABANAN – Balai Arkeologi Denpasar akhirnya turun ke Banjar Pakuaji, Desa Mundeh Kangin, Selemadeg Barat, Tabanan.

Balai Arkeologi Denpasar turun setelah warga setempat menemukan sebuah batu yang diduga benda purbakala di desa mereka.

Tiga orang peneliti langsung turun. Masing-masing Yakni I Gusti Ngurah Suarbawa, I Dewa Gede Kompiyang, dan I Gede Susrawan.

Kepada media, I Gusti Ngurah Suarbawa mengatakan, berdasar hasil penelitian sementara, tumpukan batu padas berbentuk persegi empat lonjong itu terbentuk dari proses alami yang berlangsung ratusan tahun.

“Proses alam tersebut terjadi karena faktor situasi cuaca serta gerusan tanah sepanjang masa. Batuan tersebut terkikis secara berangsur-angsur dan akhirnya terbentuk seperti sekarang,” sebutnya.

Suarbawa menambahkan, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda goresan atau sentuhan tangan manusia zaman dulu.

Batuan tersebut murni terbentuk karena proses alam, dan bukan benda atau peninggalan zaman kuno.  

“Temuan sudah kami sampaikan kepada masyarakat di Banjar Pakuaji, Desa Mundeh Kangin agar tidak ada lagi keraguan dan kebimbangan mengenai bebatuan itu,” bebernya.

 

 

 

TABANAN – Balai Arkeologi Denpasar akhirnya turun ke Banjar Pakuaji, Desa Mundeh Kangin, Selemadeg Barat, Tabanan.

Balai Arkeologi Denpasar turun setelah warga setempat menemukan sebuah batu yang diduga benda purbakala di desa mereka.

Tiga orang peneliti langsung turun. Masing-masing Yakni I Gusti Ngurah Suarbawa, I Dewa Gede Kompiyang, dan I Gede Susrawan.

Kepada media, I Gusti Ngurah Suarbawa mengatakan, berdasar hasil penelitian sementara, tumpukan batu padas berbentuk persegi empat lonjong itu terbentuk dari proses alami yang berlangsung ratusan tahun.

“Proses alam tersebut terjadi karena faktor situasi cuaca serta gerusan tanah sepanjang masa. Batuan tersebut terkikis secara berangsur-angsur dan akhirnya terbentuk seperti sekarang,” sebutnya.

Suarbawa menambahkan, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda goresan atau sentuhan tangan manusia zaman dulu.

Batuan tersebut murni terbentuk karena proses alam, dan bukan benda atau peninggalan zaman kuno.  

“Temuan sudah kami sampaikan kepada masyarakat di Banjar Pakuaji, Desa Mundeh Kangin agar tidak ada lagi keraguan dan kebimbangan mengenai bebatuan itu,” bebernya.

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/