33 C
Jakarta
11 Desember 2024, 13:24 PM WIB

UPDATE! Longsor Makan Empat Korban, Polisi Dalami Kelalaian Pengembang

GIANYAR – Musibah rumah longsor yang menimpa keluarga I Made Oktara Dwipaguna, 30, membuat polisi berencana mendalami dugaan kelalaian pengembang perumahan.

Di lokasi longsoran di Perumahan Gang Taman Beji, di Banjar Sakah, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar,  polisi mencatat ada 4 rumah yang posisinya berada di sempadan sungai dan berbahaya.

Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo menyatakan, dari keterangan sejumlah saksi, faktor penyebab tanah longsor ini karena cuaca ekstrem dan posisi rumah berada di sempadan sungai yang tanahnya labil.

“Arusnya besar, deras dan berbahaya,” kata AKBP Priyanto. Sebagai tindak lanjut dari bencana ini, disamping melakukan identifikasi korban, kepolisian juga akan memanggil sejumlah saksi.

Di antaranya para warga yang tinggal di sempadan sungai, pemilik tanah, serta pengembang yang melakukan pembangunan rumah tersebut.

“Kita akan telusuri proses sertifikasi lahannya dan pembangunan rumahnya. Kenapa bisa dibangun di sempadan sungai sampai memakan korban jiwa seperti ini,” ungkapnya.

Untuk kasus tersebut, polisi akan menelusuri dugaan pelanggaran pasal 359 KUHP. “Karena kelalaian sebabkan orang lain meninggal dunia.

Kami cek dulu sejauh mana radius sempadan sungai yang dilanggar. Nanti para ahli yang akan bicara, tunggu ya. Yang jelas, kasus ini setidaknya jadi pembelajaran bagi kita semua,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, mengaku hampir semua daerah yang berada di pinggir sungai berpotensi rawan bencana.

“Kami mengingatkan untuk berhati-hati,” ujarnya. BPBD sendiri memiliki peta rawan longsor. “Pinggiran sungai yang terjalnya maksimal 10 meter harus diwaspadai. Sempadan sungai harus jadi pertimbangan,” tukasnya. 

GIANYAR – Musibah rumah longsor yang menimpa keluarga I Made Oktara Dwipaguna, 30, membuat polisi berencana mendalami dugaan kelalaian pengembang perumahan.

Di lokasi longsoran di Perumahan Gang Taman Beji, di Banjar Sakah, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar,  polisi mencatat ada 4 rumah yang posisinya berada di sempadan sungai dan berbahaya.

Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo menyatakan, dari keterangan sejumlah saksi, faktor penyebab tanah longsor ini karena cuaca ekstrem dan posisi rumah berada di sempadan sungai yang tanahnya labil.

“Arusnya besar, deras dan berbahaya,” kata AKBP Priyanto. Sebagai tindak lanjut dari bencana ini, disamping melakukan identifikasi korban, kepolisian juga akan memanggil sejumlah saksi.

Di antaranya para warga yang tinggal di sempadan sungai, pemilik tanah, serta pengembang yang melakukan pembangunan rumah tersebut.

“Kita akan telusuri proses sertifikasi lahannya dan pembangunan rumahnya. Kenapa bisa dibangun di sempadan sungai sampai memakan korban jiwa seperti ini,” ungkapnya.

Untuk kasus tersebut, polisi akan menelusuri dugaan pelanggaran pasal 359 KUHP. “Karena kelalaian sebabkan orang lain meninggal dunia.

Kami cek dulu sejauh mana radius sempadan sungai yang dilanggar. Nanti para ahli yang akan bicara, tunggu ya. Yang jelas, kasus ini setidaknya jadi pembelajaran bagi kita semua,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, mengaku hampir semua daerah yang berada di pinggir sungai berpotensi rawan bencana.

“Kami mengingatkan untuk berhati-hati,” ujarnya. BPBD sendiri memiliki peta rawan longsor. “Pinggiran sungai yang terjalnya maksimal 10 meter harus diwaspadai. Sempadan sungai harus jadi pertimbangan,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/