29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:15 AM WIB

Buleleng Sukses Kendalikan Covid-19, Pasien Corona Murni Imported Case

SINGARAJA – Selain Denpasar, Kabupaten Buleleng mencatat kasus positif corona virus diseases (Covid-19) paling awal di Bali.

Bahkan, dari segi kuantitas, jumlah penderitanya hampir seimbang dengan Denpasar. Namun, seiring berjalannya waktu, Satgas Covid-19 Buleleng bisa dibilang sukses mengendalikan jumlah penderita.

Jumlah penderitanya paling minim dibanding kabupaten/kota lain di Bali. Bahkan, dari 9 kecamatan di Buleleng, hanya satu kecamatan yang masuk zona merah. Sisanya zona hijau.

Berdasar data Satgas Covid-19 Buleleng, untuk pasien positif covid-19, saat ini masih ada satu orang yang dirawat di RS Pratama Giri Emas.

Pasien itu diidentifikasi sebagai PDP-03. Pasien itu kini sudah dirawat selama 25 hari di rumah sakit. Di luar itu, gugus tugas juga menyatakan ada seorang warga Buleleng yang positif covid-19 namun tengah dirawat di RS Bali Mandara Denpasar.

Pasien itu baru datang dari luar negeri. Saat diperiksa di bandara, pasien menunjukkan gejala yang identik dengan covid-19.

Setelah sampelnya diuji di lab, ternyata positif covid-19. Karena datang dari luar negeri, maka dinyatakan sebagai imported case.

“Pasien ini dari bandara langsung dibawa ke rumah sakit, belum sempat ke Buleleng. Karena belum sempat ketemu siapa-siapa dan belum sempat kontak di Buleleng,

maka tidak ada yang kami tracing di sini. Jadi kami pastikan pasien ini tidak dirawat di Buleleng dan kasus penularannya tidak terjadi di Buleleng.

Kasusnya imported case,” kata Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa.

Gugus Tugas juga mencatat ada dua orang dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang kini menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas.

Keduanya merupakan pekerja migran yang kembali ke Singaraja. Mereka sudah sempat melakukan isolasi mandiri selama dua pekan.

Setelah lepas dari masa isolasi, mereka merasa ada keluhan pada indera perasa sehingga datang ke puskesmas.

Dari hasil pemeriksaan tim medis, keduanya direkomendasikan menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas dan dilakukan uji sampel swab.

Sementara orang tanpa gejala (OTG) yang dideteksi Satgas Covid-19 mencapai 163 orang. Justru yang perlu diwaspadai adalah keberadaan 984 orang

yang berdasar catatan Satgas Covid-19 pernah bepergian ke luar negeri/pekerja migran/WNA/daerah transmisi lokal. Mereka perlu dilacak status kesehatannya karena rentan terpapar Covid-19.

SINGARAJA – Selain Denpasar, Kabupaten Buleleng mencatat kasus positif corona virus diseases (Covid-19) paling awal di Bali.

Bahkan, dari segi kuantitas, jumlah penderitanya hampir seimbang dengan Denpasar. Namun, seiring berjalannya waktu, Satgas Covid-19 Buleleng bisa dibilang sukses mengendalikan jumlah penderita.

Jumlah penderitanya paling minim dibanding kabupaten/kota lain di Bali. Bahkan, dari 9 kecamatan di Buleleng, hanya satu kecamatan yang masuk zona merah. Sisanya zona hijau.

Berdasar data Satgas Covid-19 Buleleng, untuk pasien positif covid-19, saat ini masih ada satu orang yang dirawat di RS Pratama Giri Emas.

Pasien itu diidentifikasi sebagai PDP-03. Pasien itu kini sudah dirawat selama 25 hari di rumah sakit. Di luar itu, gugus tugas juga menyatakan ada seorang warga Buleleng yang positif covid-19 namun tengah dirawat di RS Bali Mandara Denpasar.

Pasien itu baru datang dari luar negeri. Saat diperiksa di bandara, pasien menunjukkan gejala yang identik dengan covid-19.

Setelah sampelnya diuji di lab, ternyata positif covid-19. Karena datang dari luar negeri, maka dinyatakan sebagai imported case.

“Pasien ini dari bandara langsung dibawa ke rumah sakit, belum sempat ke Buleleng. Karena belum sempat ketemu siapa-siapa dan belum sempat kontak di Buleleng,

maka tidak ada yang kami tracing di sini. Jadi kami pastikan pasien ini tidak dirawat di Buleleng dan kasus penularannya tidak terjadi di Buleleng.

Kasusnya imported case,” kata Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa.

Gugus Tugas juga mencatat ada dua orang dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang kini menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas.

Keduanya merupakan pekerja migran yang kembali ke Singaraja. Mereka sudah sempat melakukan isolasi mandiri selama dua pekan.

Setelah lepas dari masa isolasi, mereka merasa ada keluhan pada indera perasa sehingga datang ke puskesmas.

Dari hasil pemeriksaan tim medis, keduanya direkomendasikan menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas dan dilakukan uji sampel swab.

Sementara orang tanpa gejala (OTG) yang dideteksi Satgas Covid-19 mencapai 163 orang. Justru yang perlu diwaspadai adalah keberadaan 984 orang

yang berdasar catatan Satgas Covid-19 pernah bepergian ke luar negeri/pekerja migran/WNA/daerah transmisi lokal. Mereka perlu dilacak status kesehatannya karena rentan terpapar Covid-19.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/