25.9 C
Jakarta
25 April 2024, 4:00 AM WIB

Akhirnya Warga Gobleg Dapat Tambahan Akses Air Bersih

SINGARAJA – Warga di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng bisa bernapas lebih lega. Warga mendapat tambahan suplai air. Tambahan air itu bersumber dari mata air yang berada di hilir desa. Air itu akan dimanfaatkan sebagai sumber air minum dan sumber air untuk pengairan lahan tani.

 

Selama ini warga hanya mengandalkan sumber air dari Danau Tamblingan yang terletak di hulu desa. Di sisi hilir, sebenarnya terdapat sejumlah mata air. Hanya warga kesulitan mengakses mata air tersebut, sebab berada di jurang. Selain itu butuh teknologi yang cukup pelik untuk mengalirkan air ke arah hulu.

 

“Sejak 2003 kami mengandalkan air dari Danau Tamblingan. Tentu kondisinya kurang layak,” kata Perbekel Gobleg I Komang Semarejaya, di sela-sela penyerahan bantuan pompa di Desa Gobleg, Senin (10/5) pagi.

 

Keluhan masyarakat itu sampai ke telinga Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. Ia memerintahkan para personelnya membantu warga, agar mendapat akses air bersih. Salah satu teknologi yang ditawarkan adalah menggunakan pompa hidrolik.

 

Total ada 8 unit pompa yang dipasang. Tiap 2 pompa, mengalirkan air pada satu saluran pipa induk. Selanjutnya pipa induk akan mengalirkan air ke pipa sekunder yang tersambung ke rumah-rumah warga. Sehingga debit air yang diproduksi mencapai 80 ribu liter per hari.

 

“Astungkara sekarang air sudah sampai ke masyarakat. Sehingga bisa dinikmati untuk air minum, termasuk untuk pertanian juga,” imbuhnya.

 

Sementara itu Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, pembuatan pompa hidran di Desa Gobleg terbilang rumit. Sebab lokasinya berada di jurang dengan kedalaman 80 meter. Sementara pipa yang harus dibentangkan ke hulu mencapai 1 kilometer. Dalam kondisi yang ekstrem, ternyata pompa hidran masih dapat berfungsi.

 

“Poin utama bukan soal air. Tapi masalah kebersamaan TNI dengan masyarakat. Jadi TNI wajib jadi pelopor untuk mengatasi masalah kesulitan rakyat di sekitarnya,” tegas Maruli Simanjuntak.

 

Sekadar diketahui, masalah air bersih di Desa Gobleg, terpusat di Banjar Dinas Asah Desa Gobleg. Total ada 1.077 kepala keluarga yang kesulitan mendapatkan air bersih. Sementara di Banjar dinas Unusan, Tengah, dan Jembong, kondisinya relatif aman.

 

Rencananya Pangdam IX/Udayana akan membangun 168 titik pompa hidrolik di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Khusus di Provinsi Bali rencananya akan dibangun 24 titik pompa hidrolik. Dari 24 titik itu, sebanyak 8 titik diantaranya berada di Desa Gobleg.

SINGARAJA – Warga di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng bisa bernapas lebih lega. Warga mendapat tambahan suplai air. Tambahan air itu bersumber dari mata air yang berada di hilir desa. Air itu akan dimanfaatkan sebagai sumber air minum dan sumber air untuk pengairan lahan tani.

 

Selama ini warga hanya mengandalkan sumber air dari Danau Tamblingan yang terletak di hulu desa. Di sisi hilir, sebenarnya terdapat sejumlah mata air. Hanya warga kesulitan mengakses mata air tersebut, sebab berada di jurang. Selain itu butuh teknologi yang cukup pelik untuk mengalirkan air ke arah hulu.

 

“Sejak 2003 kami mengandalkan air dari Danau Tamblingan. Tentu kondisinya kurang layak,” kata Perbekel Gobleg I Komang Semarejaya, di sela-sela penyerahan bantuan pompa di Desa Gobleg, Senin (10/5) pagi.

 

Keluhan masyarakat itu sampai ke telinga Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. Ia memerintahkan para personelnya membantu warga, agar mendapat akses air bersih. Salah satu teknologi yang ditawarkan adalah menggunakan pompa hidrolik.

 

Total ada 8 unit pompa yang dipasang. Tiap 2 pompa, mengalirkan air pada satu saluran pipa induk. Selanjutnya pipa induk akan mengalirkan air ke pipa sekunder yang tersambung ke rumah-rumah warga. Sehingga debit air yang diproduksi mencapai 80 ribu liter per hari.

 

“Astungkara sekarang air sudah sampai ke masyarakat. Sehingga bisa dinikmati untuk air minum, termasuk untuk pertanian juga,” imbuhnya.

 

Sementara itu Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, pembuatan pompa hidran di Desa Gobleg terbilang rumit. Sebab lokasinya berada di jurang dengan kedalaman 80 meter. Sementara pipa yang harus dibentangkan ke hulu mencapai 1 kilometer. Dalam kondisi yang ekstrem, ternyata pompa hidran masih dapat berfungsi.

 

“Poin utama bukan soal air. Tapi masalah kebersamaan TNI dengan masyarakat. Jadi TNI wajib jadi pelopor untuk mengatasi masalah kesulitan rakyat di sekitarnya,” tegas Maruli Simanjuntak.

 

Sekadar diketahui, masalah air bersih di Desa Gobleg, terpusat di Banjar Dinas Asah Desa Gobleg. Total ada 1.077 kepala keluarga yang kesulitan mendapatkan air bersih. Sementara di Banjar dinas Unusan, Tengah, dan Jembong, kondisinya relatif aman.

 

Rencananya Pangdam IX/Udayana akan membangun 168 titik pompa hidrolik di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Khusus di Provinsi Bali rencananya akan dibangun 24 titik pompa hidrolik. Dari 24 titik itu, sebanyak 8 titik diantaranya berada di Desa Gobleg.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/