31.5 C
Jakarta
25 April 2024, 11:41 AM WIB

Nyamar Jadi Petugas Ekspedisi, Pemudik Dipaksa Putar Balik ke NTB

AMLAPURA – Pemudik nekat yang diminta putar balik oleh petugas kepolisian beserta instansi terkait santer diberitakan sejak adanya larangan mudik yang berlaku mulai 6-17 Mei 2021.

Meski begitu, hal tersebut tidak menyurutkan keinginan sejumlah warga untuk bisa melakukan perjalanan antar daerah.

Seperti yang terjadi di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Senin kemarin (10/5), petugas kembali menemukan ada warga NTB

yang menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan Padangbai dengan menyamar sebagai pegawai sebuah ekspedisi pengiriman barang.

Setiap kendaraan yang keluar masuk Pelabuhan Padangbai selalu diperiksa kelengkapan berkas-berkasnya.

Kemarin, petugas menemukan mobil boks yang berhasil menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan Padangbai dengan satu sopir dan dua orang penumpang.

Saat diperiksa berkas-berkasnya, satu orang sopir dan satu kernet ekspedisi tersebut mampu menunjukkan berkasnya dengan lengkap.

Sementara satu orang lainnya tidak dapat menunjukkan surat tugas beserta surat keterangan negatif Covid-19.

Berbagai alasan pun dibuat ketiganya agar petugas dapat meloloskan Haerul Imam yang merupakan warga NTB tersebut.

Pada akhirnya mereka bertiga menyerah dan Haerul pun mengaku jika dia adalah penumpang titipan yang ke Bali untuk menemui kerabat.

Akhirnya Haerul Imam diminta untuk putar balik. “Saya ke Bali mau ikut tes. Tapi mau berobat dulu karena saya punya varikokel.

Keluarga saya yang menghubungi sopirnya buat menitipkan saya di mobil mereka. Saya sudah tahu ada larangan, tapi coba-coba saja,” terang Haerul.

Menurut Kepala Pos Pelayanan Terpadu Padangbai AKP I Made Dwi Susila, Haerul bukan satu-satunya orang yang nekat mengelabui petugas untuk bisa menyeberang ke Bali.

Menurutnya, sejak adanya larangan mudik mulai 6 – 17 Mei, pihaknya mencatat ada sekitar 19 warga yang berupaya mengelabui petugas untuk bisa melakukan perjalanan melalui Pelabuhan Padangbai, Karangasem.

“Ada yang berpura-pura mendapat tugas padahal penumpang titipan. Ada juga yang berpura-pura keluarganya meninggal dunia dan sakit. Sehingga kami minta putar balik.

Kebanyakan penumpang yang dari luar Bali menuju ke Bali melalui Pelabuhan Padangbai yang berupaya mengelabui petugas,” ujarnya.

Pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi ketetapan larangan mudik tersebut. Mengingat tujuannya agar tidak terjadi penyebaran virus corona akibat hari raya seperti yang terjadi di India.

AMLAPURA – Pemudik nekat yang diminta putar balik oleh petugas kepolisian beserta instansi terkait santer diberitakan sejak adanya larangan mudik yang berlaku mulai 6-17 Mei 2021.

Meski begitu, hal tersebut tidak menyurutkan keinginan sejumlah warga untuk bisa melakukan perjalanan antar daerah.

Seperti yang terjadi di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Senin kemarin (10/5), petugas kembali menemukan ada warga NTB

yang menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan Padangbai dengan menyamar sebagai pegawai sebuah ekspedisi pengiriman barang.

Setiap kendaraan yang keluar masuk Pelabuhan Padangbai selalu diperiksa kelengkapan berkas-berkasnya.

Kemarin, petugas menemukan mobil boks yang berhasil menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan Padangbai dengan satu sopir dan dua orang penumpang.

Saat diperiksa berkas-berkasnya, satu orang sopir dan satu kernet ekspedisi tersebut mampu menunjukkan berkasnya dengan lengkap.

Sementara satu orang lainnya tidak dapat menunjukkan surat tugas beserta surat keterangan negatif Covid-19.

Berbagai alasan pun dibuat ketiganya agar petugas dapat meloloskan Haerul Imam yang merupakan warga NTB tersebut.

Pada akhirnya mereka bertiga menyerah dan Haerul pun mengaku jika dia adalah penumpang titipan yang ke Bali untuk menemui kerabat.

Akhirnya Haerul Imam diminta untuk putar balik. “Saya ke Bali mau ikut tes. Tapi mau berobat dulu karena saya punya varikokel.

Keluarga saya yang menghubungi sopirnya buat menitipkan saya di mobil mereka. Saya sudah tahu ada larangan, tapi coba-coba saja,” terang Haerul.

Menurut Kepala Pos Pelayanan Terpadu Padangbai AKP I Made Dwi Susila, Haerul bukan satu-satunya orang yang nekat mengelabui petugas untuk bisa menyeberang ke Bali.

Menurutnya, sejak adanya larangan mudik mulai 6 – 17 Mei, pihaknya mencatat ada sekitar 19 warga yang berupaya mengelabui petugas untuk bisa melakukan perjalanan melalui Pelabuhan Padangbai, Karangasem.

“Ada yang berpura-pura mendapat tugas padahal penumpang titipan. Ada juga yang berpura-pura keluarganya meninggal dunia dan sakit. Sehingga kami minta putar balik.

Kebanyakan penumpang yang dari luar Bali menuju ke Bali melalui Pelabuhan Padangbai yang berupaya mengelabui petugas,” ujarnya.

Pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi ketetapan larangan mudik tersebut. Mengingat tujuannya agar tidak terjadi penyebaran virus corona akibat hari raya seperti yang terjadi di India.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/