29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:32 AM WIB

Sekarat Usai Suntik Vaksin AZ, Guru Honor: Kalau Game Over, ya Viral!

SINGARAJA – Nyoman Mangku Dwarsa Sentosa, seorang guru honorer di Buleleng, tak menyangka bakal mengalami hipoglikemia atau penurunan kadar gula dalam darah.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) itu dialami hanya sesaat setelah Dwarsa Sentosa mengikuti program vaksinasi massal di Balai Desa Gerokgak pada pukul 10.00, 20 Mei silam.

Saat itu ia menerima vaksin AstraZeneca (AZ) batch CTMAV544. Seperti penerima vaksin lainnya, ia harus melewati proses skrining termasuk pengecekan tensi darah.

Dokter pun mengizinkan Dwarsa menerima vaksin, mengingat kondisinya dinyatakan sehat. Tak dinyana, 15 menit setelah menerima injeksi, kondisi kesehatan Dwarsa langsung menurun.

 Ia merasakan sesak nafas hingga nyaris kehilangan kesadaran. Tekanan darah bahkan turun dari 90 menjadi 75. Ia bahkan harus menggunakan alat bantu nafas.

“Waktu itu diizinkan, makanya saya lanjut. Setelah menerima, ternyata saya langsung drop. Sempat demam juga selama seminggu. Jujur tidak bisa hilang rasa trauma saya,” kata Dwarsa.

Dampaknya Dwarsa mengaku trauma mendapat vaksin. Ia mengajukan permohonan agar tak menerima vaksin kedua.

Bahkan, dia siap kehilangan pekerjaan sebagai guru honorer. “Saya lebih memilih nyawa. Mending kehilangan pekerjaan ketimbang kehilangan nyawa,” katanya.

Kalau toh memang ia dipaksa menerima vaksin, ia meminta agar divaksin di RSUD Buleleng dengan didampingi dokter dan alat bantu yang memadai.

“Seandainya fatal, biar tidak terlambat penanganannya. Kalau aman, terima kasih banyak. Kalau game over, ya viral,” katanya.

Sementara itu Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengaku segera menelusuri KIPI tersebut.

Menurutnya, dibutuhkan ketelitian dari tim medis dalam melakukan skrining terhadap pasien yang akan menerima vaksin.

“Ini kejadiannya case by case, tidka bisa digeneralisasi. Setiap orang menerima reaksi yang berbeda. Tapi dari sisi KIPI di Buleleng, kasusnya kecil sekali. Tidak sampai satu persen,” kata Suyasa

SINGARAJA – Nyoman Mangku Dwarsa Sentosa, seorang guru honorer di Buleleng, tak menyangka bakal mengalami hipoglikemia atau penurunan kadar gula dalam darah.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) itu dialami hanya sesaat setelah Dwarsa Sentosa mengikuti program vaksinasi massal di Balai Desa Gerokgak pada pukul 10.00, 20 Mei silam.

Saat itu ia menerima vaksin AstraZeneca (AZ) batch CTMAV544. Seperti penerima vaksin lainnya, ia harus melewati proses skrining termasuk pengecekan tensi darah.

Dokter pun mengizinkan Dwarsa menerima vaksin, mengingat kondisinya dinyatakan sehat. Tak dinyana, 15 menit setelah menerima injeksi, kondisi kesehatan Dwarsa langsung menurun.

 Ia merasakan sesak nafas hingga nyaris kehilangan kesadaran. Tekanan darah bahkan turun dari 90 menjadi 75. Ia bahkan harus menggunakan alat bantu nafas.

“Waktu itu diizinkan, makanya saya lanjut. Setelah menerima, ternyata saya langsung drop. Sempat demam juga selama seminggu. Jujur tidak bisa hilang rasa trauma saya,” kata Dwarsa.

Dampaknya Dwarsa mengaku trauma mendapat vaksin. Ia mengajukan permohonan agar tak menerima vaksin kedua.

Bahkan, dia siap kehilangan pekerjaan sebagai guru honorer. “Saya lebih memilih nyawa. Mending kehilangan pekerjaan ketimbang kehilangan nyawa,” katanya.

Kalau toh memang ia dipaksa menerima vaksin, ia meminta agar divaksin di RSUD Buleleng dengan didampingi dokter dan alat bantu yang memadai.

“Seandainya fatal, biar tidak terlambat penanganannya. Kalau aman, terima kasih banyak. Kalau game over, ya viral,” katanya.

Sementara itu Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengaku segera menelusuri KIPI tersebut.

Menurutnya, dibutuhkan ketelitian dari tim medis dalam melakukan skrining terhadap pasien yang akan menerima vaksin.

“Ini kejadiannya case by case, tidka bisa digeneralisasi. Setiap orang menerima reaksi yang berbeda. Tapi dari sisi KIPI di Buleleng, kasusnya kecil sekali. Tidak sampai satu persen,” kata Suyasa

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/