DENPASAR, radarbali.id- Gubernur Bali, Wayan Koster menutup Pesta Kesenian Bali ke-44 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre Denpasar, Minggu, Redite Paing Pahang, (10/7) malam.
Mengambil tema utama Danu Kerthi: Huluning Amreta, Memuliakan Air Sumber Kehidupan, penutupan PKB ke-44 dirangkai pementasan sendratari kolosal berjudul Tirta Mahottama persembahan Sanggar Seni Kokar Bali berkolaborasi dengan SMK Negeri 3 Sukawati.
Gubernur Koster dalam sambutannya mengatakan pihaknya sejak tahun 2019 telah melakukan berbagai upaya pembaharuan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali.
Antara lain lewat Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali Pembaharuan meliputi keselarasan tema dengan materi sajian seperti tema PKB 2019, yaitu Bayu Pramana.
Pengayaan materi kegiatan, materi sajian, dan tata kelola; jantra tradisi Bali; dan Bali World Cultural Celebration.
Gubernur Koster menilai sejak dibuka pada 12 Juni 2022 oleh Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian dirinya mengamati dengan seksama bahwa tema “Danu Kerthi: Huluning Amreta, Memuliakan Air Sumber Kehidupan” telah diaktualisasikan dengan cukup konsisten dalam karya seni oleh para peserta pawai dan saat pergelaran seni selama PKB berlangsung.
“Catatan titiang, masih ada sebagian kecil pergelaran seni yang belum sepenuhnya mengaktualisasikan makna tema Pesta Kesenian Bali. Yang membanggakan, penampilan Sekaa-sekaa Sebunan yang merupakan basis seniman di desa adat. Terbukti mampu tampil sangat kreatif, inovatif, menarik, memukau, sekaligus menginspirasi. Inilah yang senyata-nyatanya menjadi fondasi utama kekuatan seni budaya Bali yang kaya, unik, dan unggul,” ucap Gubernur Koster.
Rincinya berdasar hitung manual oleh panitia pada pintu-pintu masuk, jumlah pengunjung selama PKB berlangsung tahun ini mencapai lebih dari 1,5 juta orang.
Rata-rata lebih dari 50.000 pengunjung per hari.
“Meskipun jumlah pengunjung PKB sangat besar, astungkara, ternyata tetap tertib dan patuh pada protokol kesehatan, terutama tetap disiplin mengenakan masker. Titiang pun, hadir langsung bersama keluarga menonton Parade Gong Kebyar sebanyak enam kali, Duta Kabupaten Gianyar, Jembrana, Badung, Buleleng, Karangasem, dan Bangli. Serta menonton pergelaran Gong Kebyar Legendaris dan Arja sebanyak dua kali,” ungkapnya sembari menyebut tidak menonton sejumlah kabupaten karena kesibukan G20.
Terkait Pameran IKM/UMKM, Gubernur Koster mengaku menerima informasi bahwa omset penjualan atau transaksi pameran mencapai Rp 10 miliar rupiah lebih.
“Pedagang kuliner khas Bali ternyata hasil penjualannya dilaporkan mencapai Rp 3 miliar lebih, serta pameran anggrek penjualannya mencapai Rp 586 juta lebih. Bagi titiang, hasil penjualan IKM/UMKM dan pedagang kuliner sungguh mengagetkan, membanggakan, dan membahagiakan kita semua,” ucapnya.
Ke depan, Gubernur Koster berharap penyelenggaraan PKB ke-45 Tahun 2023 memosisikan PKB sebagai wahana pelestarian seni tradisi.
Boleh berkreasi, berinovasi, dan berimprovisasi, namun harus tetap menjaga pakem seni tradisi.
Gubernur Koster mengucapkan astungkara melalui penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali setiap tahun yang semakin berkualitas dan maju, titiang berkeyakinan kuat bahwa seni budaya Bali tidak akan pernah redup, tidak akan pernah mati, dan tidak akan pernah punah.
Sebaliknya semakin bersemai, hidup, tumbuh, dan berkembang dengan subur, nyebun di tengah-tengah masyarakat sepanjang zaman menghadapi arus-deras dinamika global.
Inilah sejati-jatinya kekuatan inheren alam, manusia, dan kebudayaan Bali, sehingga Bali menjadi pulau yang dikagumi, dicintai, dibanggakan, dan dihormati oleh masyarakat Bali, masyarakat Indonesia, dan masyarakat dunia, sejak dahulu sampai kini, hingga sepanjang zaman.
“Dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, titiang berkomitmen sungguh-sungguh menjadikan kebudayaan sebagai hulu pembangunan Bali, guna mewujudkan gumi dan krama Bali benar-benar berkepribadian dalam kebudayaan sesuai prinsip Trisakti Bung Karno. Dengan itikad dan tekad kuat, titiang memastikan diri senantiasa berada di garda terdepan dalam kerja penguatan dan pemajuan adat istiadat, tradisi, seni-budaya dan kearifan lokal Bali, sebagai fondasi kekayaan, keunikan, dan keunggulan kebudayaan Bali,” tegas Gubernur Koster sembari tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota dan Bupati se-Bali yang berpartisipasi dalam PKB ke-44 tahun 2022.
“Memaknai acara penutupan ini pula titiang luncurkan tema Pesta Kesenian Bali ke-45 Tahun 2023 sane jagi rauh, Segara Kerthi: Prabhannéka Sandhi, Samudra Cipta Peradaban,” tutup Gubernur Koster.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar.,M.Hum mengatakan selama 29 hari, yakni 12 Juni-10 Juli 2022, PKB ke-44 berjalan lancar dan sukses serta mendapat dukungan dari berbagai komponen masyarakat Bali.
Rekasadana (pergelaran) tampil dengan berbagai bentuk, corak, dan keunikan sebagai pembukti keagungan seni tradisi dan tingginya elan kreatif seniman Bali.
Utsawa (parade) dan Wimbakara (lomba) sebagai ajang mencari pembanding dan mencari contoh, dilakukan dengan penuh semangat dan rasa jengah oleh para seniman.
Kriyaloka (workshop) dimanfaatkan dengan baik oleh seniman muda untuk menimba ilmu dari para maestro yang dihadirkan.
Imbuhnya, pameran Bali Kanda Rupa dan IKM Bali Bangkit mampu menggairahkan para perupa dan pengrajin Bali untuk bangkit dan membangun jejaring lintas batas.
Widyatula (sarasehan) merumuskan rekomendasi tentang kekuatan air sebagai sumber inspirasi karya seni.
Adi Sewaka Nugraha diberikan kepada 9 seniman yang mengabdi untuk penguatan dan pemajuan seni budaya Bali.
Masing-masing seniman penerima Adi Sewaka Nugraha berupa piagam dan uang tunai Rp 50 juta rupiah.
Jantra Tradisi Bali (JTB) dan Bali World Culture Celebration (BWCC) sebagai bagian dari PKB Era Baru berjalan sukses dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
Jantra Tradisi Bali menunjukkan Pemprov Bali hadir dalam penguatan dan pemajuan berbagai tradisi dan kearifan lokal Bali.
BWCC yang diikuti oleh 13 peserta dari 7 negara, mendapat apresiasi internasional sebagai pembukti Bali sebagai Pusat Kebudayaan Dunia (Bali Padma Bhuwana). (ken)