31.3 C
Jakarta
19 November 2024, 20:34 PM WIB

Dua Mayat Busuk Bikin Heboh Warga, Diduga Korban…

RadarBali.com – Warga Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu, dihebohkan dengan temuan mayat membusuk di kebun salah seorang warga.

Satu mayat di antaranya berjenis kelamin perempuan, dan satu lagi berjenis kelamin pria. Diduga keduanya menjadi korban kecelakaan lalu lintas dan terjatuh ke jurang, sebulan lalu.

Mayat itu ditemukan di areal perkebunan cengkih milik Nyoman Martono. Kebun itu ada di wilayah Banjar Dinas Bujak, Desa Sepang Kelod.

Lokasi penemuan mayat itu memang dikenal rawan kecelakaan. Pengendara motor matic yang baru pertama kali melintasi jalan ini, kerap mengalami kecelakaan.

Tercatat sudah ada dua kali kejadian yang menyebabkan korban meninggal dunia. Dari jalan raya, kedua korban maupun kendaraanya, sama sekali tidak terlihat.

Keberadaan mayat hanya ditandai dengan bau busuk di sekitar tempat kejadian. Warga setempat pun tak menyangka ada mayat di dasar jurang, karena memang tak terlihat dari jalan raya.

Mayat itu pertama kali ditemukan Nyoman Martono, 59, pada jurang dengan kedalaman 20 meter, pukul 07.30 pagi kemarin.

Saat itu Martono hendak membersihkan kebunnya, karena sudah siap masuk musim cengkih.

Apalagi sudah sebulan lebih ia tak pernah datang ke kebun. Saat hendak bersih-bersih, ia terkejut melihat ada sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi DK 7919 CU, yang nyangkut di pohon durian miliknya.

Begitu didekati, ternyata ada dua mayat orang dewasa di dekat sana. Martono pun langsung kembali ke jalan raya dan melapor ke aparat desa, agar disampaikan ke polisi.

“Setelah saya lapor ke kelian, saya ajak teman ke sini. Biar ada saksi bahwa saya belum dapat sentuh apa-apa. Kalau saya sentuh, saya salah diproses nanti. Maunya kan tadi saya bersih-bersih, karena sudah sebulan lebih nggak kesini, banyak ada odalan,” kata Martono.

Polisi langsung datang ke lokasi kejadian dan melakukan identifikasi. Kedua mayat itu sudah tak bisa dikenali lagi, karena hanya menyisakan tulang dan kulit.

Kepala mayat pria ditemukan di sebelah perut. Diduga sudah digeser oleh binatang. Sementara kepala mayat wanita, masih ditemukan di dekat lehernya namun sudah dalam kondisi terlepas.

Jenazah keduanya masih mengenakan pakaian lengkap. Di sekitar tempat kejadian polisi juga menemukan sejumlah benda yang diduga milik korban.

Seperti dompet, STNK kendaraan dengan nomor polisi DA 6704 W, serta ponsel. Dari hasil identifikasi, mayat pria diduga bernama M. Arifin, 49, warga Kelurahan Kemuning, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan.

Sedangkan korban perempuan adalah Mardiyati, 40, warga Desa Penasaban, Kecamatan Giri, Banyuwangi.

Tak diketahui secara pasti hubungan keduanya. Saat tim medis melakukan identifikasi, diduga kuat keduanya sudah berada di dasar jurang selama sebulan.

Mereka diduga menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Diduga keduanya juga langsung meninggal di tempat kejadian, saat mengalami kecelakaan lalu lintas.

Mengingat helm keduanya ditemukan dalam kondisi terlepas. Kapolsek Busungbiu AKP I Nengah Muliadi mengatakan, keduanya diduga kuat meninggal karena kecelakaan lalu lintas.

Hal itu dikuatkan dengan hasil identifikasi medis yang dilakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Busungbiu II.

“Sementara kami titip dulu jenazahnya di RSUD Buleleng, sambil kami lakukan proses pengembangan selanjutnya. Dugaan sementara mereka meninggal karena kecelakaan lalu lintas, dan kejadiannya sudah sebulan lalu,” tandasnya. 

RadarBali.com – Warga Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu, dihebohkan dengan temuan mayat membusuk di kebun salah seorang warga.

Satu mayat di antaranya berjenis kelamin perempuan, dan satu lagi berjenis kelamin pria. Diduga keduanya menjadi korban kecelakaan lalu lintas dan terjatuh ke jurang, sebulan lalu.

Mayat itu ditemukan di areal perkebunan cengkih milik Nyoman Martono. Kebun itu ada di wilayah Banjar Dinas Bujak, Desa Sepang Kelod.

Lokasi penemuan mayat itu memang dikenal rawan kecelakaan. Pengendara motor matic yang baru pertama kali melintasi jalan ini, kerap mengalami kecelakaan.

Tercatat sudah ada dua kali kejadian yang menyebabkan korban meninggal dunia. Dari jalan raya, kedua korban maupun kendaraanya, sama sekali tidak terlihat.

Keberadaan mayat hanya ditandai dengan bau busuk di sekitar tempat kejadian. Warga setempat pun tak menyangka ada mayat di dasar jurang, karena memang tak terlihat dari jalan raya.

Mayat itu pertama kali ditemukan Nyoman Martono, 59, pada jurang dengan kedalaman 20 meter, pukul 07.30 pagi kemarin.

Saat itu Martono hendak membersihkan kebunnya, karena sudah siap masuk musim cengkih.

Apalagi sudah sebulan lebih ia tak pernah datang ke kebun. Saat hendak bersih-bersih, ia terkejut melihat ada sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi DK 7919 CU, yang nyangkut di pohon durian miliknya.

Begitu didekati, ternyata ada dua mayat orang dewasa di dekat sana. Martono pun langsung kembali ke jalan raya dan melapor ke aparat desa, agar disampaikan ke polisi.

“Setelah saya lapor ke kelian, saya ajak teman ke sini. Biar ada saksi bahwa saya belum dapat sentuh apa-apa. Kalau saya sentuh, saya salah diproses nanti. Maunya kan tadi saya bersih-bersih, karena sudah sebulan lebih nggak kesini, banyak ada odalan,” kata Martono.

Polisi langsung datang ke lokasi kejadian dan melakukan identifikasi. Kedua mayat itu sudah tak bisa dikenali lagi, karena hanya menyisakan tulang dan kulit.

Kepala mayat pria ditemukan di sebelah perut. Diduga sudah digeser oleh binatang. Sementara kepala mayat wanita, masih ditemukan di dekat lehernya namun sudah dalam kondisi terlepas.

Jenazah keduanya masih mengenakan pakaian lengkap. Di sekitar tempat kejadian polisi juga menemukan sejumlah benda yang diduga milik korban.

Seperti dompet, STNK kendaraan dengan nomor polisi DA 6704 W, serta ponsel. Dari hasil identifikasi, mayat pria diduga bernama M. Arifin, 49, warga Kelurahan Kemuning, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan.

Sedangkan korban perempuan adalah Mardiyati, 40, warga Desa Penasaban, Kecamatan Giri, Banyuwangi.

Tak diketahui secara pasti hubungan keduanya. Saat tim medis melakukan identifikasi, diduga kuat keduanya sudah berada di dasar jurang selama sebulan.

Mereka diduga menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Diduga keduanya juga langsung meninggal di tempat kejadian, saat mengalami kecelakaan lalu lintas.

Mengingat helm keduanya ditemukan dalam kondisi terlepas. Kapolsek Busungbiu AKP I Nengah Muliadi mengatakan, keduanya diduga kuat meninggal karena kecelakaan lalu lintas.

Hal itu dikuatkan dengan hasil identifikasi medis yang dilakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Busungbiu II.

“Sementara kami titip dulu jenazahnya di RSUD Buleleng, sambil kami lakukan proses pengembangan selanjutnya. Dugaan sementara mereka meninggal karena kecelakaan lalu lintas, dan kejadiannya sudah sebulan lalu,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/