AMLAPURA – Di tengah masyarakat Bali sedang beradaptasi dengan kebiasaan baru saat pandemi Covid 19, gempabumi justru mengguncang wilayah Karangasem pada Selasa (11/8).
Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar, Drs. M. Taufik Gunawan menyebut gempabumi tektonik mengguncang wilayah Lombok Utara, Lombok Barat dan Karangasem pukul 11.29 WITA.
“Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=3,9. Episenter terletak pada koordinat 8,28 LS dan 115,99 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 20 km BaratLaut Lombok Utara, pada kedalaman 10 km,” ujarnya.
Ia menjelaskan, jenis dan mekanisme Gempabumi ini memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang (Flores Back Arc Thrust).
Lalu apa dampaknya? Dikatakan, dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Lombok Utara III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan akan truk berlalu), Lombok Barat dan Karangasem II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya sambari juga melaporkan ada gempabumi susulan pada pukul 12.05 Wita dan hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.
“Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tutupnya. (ara