28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:33 AM WIB

Ini Daftar Penyakit Sang Maestro Gunarsa Sebelum Tutup Usia

RadarBali.com – Bali kehilangan salah satu tokoh terbaik di bidang seni lukis. Nyoman Gunarsa, pioner sekaligus pendiri museum seni lukis klasik Bali telah berpulang diusianya 73 tahun.

Seniman asal Desa Banjarangkan Klungkung meninggal dunia di rumah sakit Minggu, (10/9) kemarin, saat mendapat perawatan intensif di ruangan wing amerta RS Sanglah.

Menurut Kasubbag Humas RS Sanglah I Dewa Ketut Kresna, pasien Nyoman Gunarsa dirawat mulai Kamis (7/9) sampai Minggu (10/9), tepat pada hari meninggal.

Saat masuk RS Sanglah awalnya dengan keluhan panas. Kemudian di cek kondisi tubuhnya karena drop dan lemah.

Akhirnya dokter menyarankan untuk dirawat inap. Pasien Gunarsa masuk dalam pasien rawat jalan. Kontrol di RS Sanglah seminggu sekali.

Rata-rata begitu kontrol ke rumah sakit saat kondisinya tidak berat. Kemudian saat kondisinya tidak bagus.

Sekitar pukul 10.00 tadi pagi, Gunarsa mengalami sesak nafas. Bantuan alat pernafasan pun diberikan kepadanya.

Tim medis rumah sakit sudah bekerja semaksimal mungkin. Namun karena kondisi yang kritis, sehingga nyawa tidak dapat tertolong dan meninggal dunia sekitar pukul 11.15.

“Dari penjelasan tim medis, Gunarsa didiagnosis mengidap penyakit jantung, ginjal dan penyakit dalam (interna). Sesuai dengan riwayat penyakit yang dimilikinya,” ujar Kresna.

Dituturkan Kresna, Gunarsa belakangan ini sering kontrol ke RS Sanglah di instalasi pelayanan jantung terpadu.

Sempat di bulan Juli lalu dirawat inap di ruangan pelayanan jantung terpadu. Tetapi hanya sebentar mungkin selama seminggu dan diberikan ijin pulang oleh dokter. Karena kondisi sudah membaik. 

RadarBali.com – Bali kehilangan salah satu tokoh terbaik di bidang seni lukis. Nyoman Gunarsa, pioner sekaligus pendiri museum seni lukis klasik Bali telah berpulang diusianya 73 tahun.

Seniman asal Desa Banjarangkan Klungkung meninggal dunia di rumah sakit Minggu, (10/9) kemarin, saat mendapat perawatan intensif di ruangan wing amerta RS Sanglah.

Menurut Kasubbag Humas RS Sanglah I Dewa Ketut Kresna, pasien Nyoman Gunarsa dirawat mulai Kamis (7/9) sampai Minggu (10/9), tepat pada hari meninggal.

Saat masuk RS Sanglah awalnya dengan keluhan panas. Kemudian di cek kondisi tubuhnya karena drop dan lemah.

Akhirnya dokter menyarankan untuk dirawat inap. Pasien Gunarsa masuk dalam pasien rawat jalan. Kontrol di RS Sanglah seminggu sekali.

Rata-rata begitu kontrol ke rumah sakit saat kondisinya tidak berat. Kemudian saat kondisinya tidak bagus.

Sekitar pukul 10.00 tadi pagi, Gunarsa mengalami sesak nafas. Bantuan alat pernafasan pun diberikan kepadanya.

Tim medis rumah sakit sudah bekerja semaksimal mungkin. Namun karena kondisi yang kritis, sehingga nyawa tidak dapat tertolong dan meninggal dunia sekitar pukul 11.15.

“Dari penjelasan tim medis, Gunarsa didiagnosis mengidap penyakit jantung, ginjal dan penyakit dalam (interna). Sesuai dengan riwayat penyakit yang dimilikinya,” ujar Kresna.

Dituturkan Kresna, Gunarsa belakangan ini sering kontrol ke RS Sanglah di instalasi pelayanan jantung terpadu.

Sempat di bulan Juli lalu dirawat inap di ruangan pelayanan jantung terpadu. Tetapi hanya sebentar mungkin selama seminggu dan diberikan ijin pulang oleh dokter. Karena kondisi sudah membaik. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/