RadarBali.com – Teknologi kian berkembang. Meskipun begitu, tak menyurutkan kecintaan para penggemar radio amatir di Bali.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya para penggemar radio amatir di sembilan kabupaten dan kota di Bali.
Itu bisa dilihat saat 479 pengguna frekuensi radio amatir mengikuti ujian kenaikan tingkat di gedung kesenian Gde Manik Singaraja, kemarin.
Detailnya, dari jumlah 479 tersebut, 6 diantaranya mengikuti ujian kategori penggalang. Sedangkan 473 peserta lainnya mengikuti ujian kategori strata delta dan strata siaga.
Para peserta mengikuti ujian yang berlangsung sehari penuh. “Penggunaan frekuensi amatir radio belakangan semakin tinggi. Situasi ini jika tidak dikendalikan dikhawatirkan menimbulkan gangguan dan kerugian terhadap pengguna frekuensi radio yang sudah berizin,” ungkap Tri Joko, Ketua Balmon Bali kemarin.
Pihaknya sendiri mengaku sudah melakukan upaya penertiban hingga menindak pihak yang terbukti tidak memiliki izin frekuensi radio.
Akan tetapi upaya ini diakuinya masih belum optimal, karena keterbatasan personel hingga masalah teknis lain.
Nah untuk mencegah pemakaian frekuensi radio secara liar bisa dilakukan melalui ujian seperti yang digelar di Buleleng.
Ujian ini sejatinya sangat penting karena pengguna yang mengikuti ujian akan mendapatkan pengakuan secara hukum dan diizinkan untuk menggunakan frekuensi radio itu sendiri.
“Ujian ini bukan hanya sekedar mendapat bukti pengakuan dari lembaga resmi, namun karena secara internasional diatur pemegang izin memahami teknis frekuensi radio dan memenuhi standar teknis dan administrasi tertentu, sehingga dalam rangka itu ujian ini perannya begitu penting,” katanya.
Sementara itu panitia lokal Dinar Indra mengatakan, dari waktu ke waktu, penggemar radio amatir ini mengalami peningkatan.
Meski kali ini diakuinnya waktu persiapan ujian yang begitu singkat, tapi memberikan hasil positif. “Semoga ke depan lebih baik dan terus mengalami peningkatan,” singkatnya.
