29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:13 AM WIB

Jatuh dari Atap, Tewas, Saksi Sebut Korban Pakai Alat Pengaman, tapi..

KALIUNTU – Proyek rehabilitasi bangunan GOR Bhuana Patra menelan korban jiwa. Seorang buruh bangunan tewas, setelah terjatuh dari ketinggian sekitar 10 meter, kemarin (10/9).

Buruh yang diketahui bernama Muhyanto, 39, warga Desa Kasemek, Kabupaten Bondowoso itu terjatuh saat mengerjakan pemasangan atap.

Menurut informasi, pekerjaan pemasangan atap GOR Bhuana Patra itu sejatinya baru berlangsung selama 15 hari. Korban sendiri baru bekerja tujuh hari terakhir.

Diduga kuat saat bekerja, korban tak mengenakan alat pengaman diri. Terbukti saat dievakuasi, korban terlihat tak mengenakan alat pengaman.

Salah seorang pekerja setempat, Gede Sunaya, 52, menyatakan rekan kerjanya itu mengenakan alat pengaman diri.

“Dia pakai. Cuma spandek itu kan tajam. Talinya yang sebesar jempol jari kaki itu putus. Ada kok sabuknya itu. Pas kejadian itu sebenarnya sudah mau istirahat makan,” kata Sunaya.

Seperti diberitakan, kejadian bermula ketika Muhyanto mengerjakan atap GOR Bersama Andi, 18, asal Jember; Firmansyah, 25, asal Bondowoso; dan Herman Faelani, 31, warga asal Jember yang menjadi mandor dalam proyek itu.

Tadinya korban bersama rekan-rekannya hendak turun dari atap karena sudah jam istirahat. Entah mengapa, korban tiba-tiba menggelinding dan terjatuh dari atap.

Korban sempat diberikan pertolongan pertama, hanya saja kondisinya sudah kritis. Korban langsung dilarikan ke RSUD Buleleng untuk mendapat perawatan.

Sayang nyawa korban tak dapat diselamatkan. Korban dinyatakan meninggal pada pukul 12.50. Korban mengalami patah tulang pada paha kiri dan diduga mengalami patah tulang dada.

KALIUNTU – Proyek rehabilitasi bangunan GOR Bhuana Patra menelan korban jiwa. Seorang buruh bangunan tewas, setelah terjatuh dari ketinggian sekitar 10 meter, kemarin (10/9).

Buruh yang diketahui bernama Muhyanto, 39, warga Desa Kasemek, Kabupaten Bondowoso itu terjatuh saat mengerjakan pemasangan atap.

Menurut informasi, pekerjaan pemasangan atap GOR Bhuana Patra itu sejatinya baru berlangsung selama 15 hari. Korban sendiri baru bekerja tujuh hari terakhir.

Diduga kuat saat bekerja, korban tak mengenakan alat pengaman diri. Terbukti saat dievakuasi, korban terlihat tak mengenakan alat pengaman.

Salah seorang pekerja setempat, Gede Sunaya, 52, menyatakan rekan kerjanya itu mengenakan alat pengaman diri.

“Dia pakai. Cuma spandek itu kan tajam. Talinya yang sebesar jempol jari kaki itu putus. Ada kok sabuknya itu. Pas kejadian itu sebenarnya sudah mau istirahat makan,” kata Sunaya.

Seperti diberitakan, kejadian bermula ketika Muhyanto mengerjakan atap GOR Bersama Andi, 18, asal Jember; Firmansyah, 25, asal Bondowoso; dan Herman Faelani, 31, warga asal Jember yang menjadi mandor dalam proyek itu.

Tadinya korban bersama rekan-rekannya hendak turun dari atap karena sudah jam istirahat. Entah mengapa, korban tiba-tiba menggelinding dan terjatuh dari atap.

Korban sempat diberikan pertolongan pertama, hanya saja kondisinya sudah kritis. Korban langsung dilarikan ke RSUD Buleleng untuk mendapat perawatan.

Sayang nyawa korban tak dapat diselamatkan. Korban dinyatakan meninggal pada pukul 12.50. Korban mengalami patah tulang pada paha kiri dan diduga mengalami patah tulang dada.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/