RadarBali.com – Penyidik Polres Jembrana akhirnya melakukan rekonstruksi kasus pencabulan terhadap tiga orang murid di salah satu SD di Jembrana yang dilakukan sang kepala sekolah berinisial IBPS.
Sebelum rekonstruksi di mulai, sejumlah guru mengungkapkan keprihatinan sekaligus kaget dengan kasus yang terjadi.
Salah satu guru yang juga wali kelas sekolah tersebut mengungkapkan, tidak menyangka kepala sekolah tega melakukan perbuatan asusila terhadap muridnya.
“Saya saja kaget, tiba-tiba (kasusnya) meledak begini,” ungkap guru yang enggan disebut namanya, Rabu (11/10) siang.
Menurutnya, aktivitas setiap hari kepala sekolah biasa saja. Tidak ada yang mencurigakan. Bersosialisasi dengan para guru dan murid biasa saja.
Bahkan, kepala sekolah yang diduga melakukan pencabulan tersebut cenderung terbuka, seperti tidak ada masalah.
Ditanya mengenai murid-murid yang menjadi korban, beberapa guru mengungkapkan hal yang sama. Bahwa tidak pernah ada yang mengeluh pada guru atau wali kelas atas perbuatan yang dilakukan kepala sekolahnya.
Meski saat ini kepala sekolah tidak ada, karena masih menjalani pemeriksaan di Polres Jembrana, aktivitas sekolah tetap berjalan seperti biasa.
“Dari dulu kepala sekolah sering rapat di luar sekolah. Jadi sudah biasa,” ujarnya.