28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:25 AM WIB

Intensitas Gempa Turun, Warna Asap Tentukan Derajat Panas Kawah

RadarBali.com – Kabid Mitigasi Bencana PVMBG, Gede Suartika menjelaskan, hingga kemarin petang kawah masih mengeluarkan asap solfatara setinggi 200 meter.

Gempa hingga kemarin pukul 18.00 terjadi 546 kali. Dibandingkan dengan gempa dua hari lalu (602 kali gempa) maka sedikit menurun. “Gempa di atas 400 kali itu aktivitas vulkanik masih tinggi,” ujar Gede Suartika.

Terkait rencana pengambilan gambar puncak dengan drone, PVMBG menyatakan sepakat. Pasalnya, sampai saat PVMBG belum mendapat gambar detail di puncak.

Sangat bagus jika bisa mengambil gambar kawah gambar. Terutama gambar asap. PVMBG perlu mengetahui perkembangan kondisi kawah dan asap yang keluar.

Menurut  Suartika, warna asap mengandung makna berbeda. Selama ini asap yang keluar dari kejauhan terlihat warna putih.

Padahal, jika asap warna putih bersih maka suhu di kawah diperkirakan 100 derajat celcius. Jika asap putih kebiruan, maka belerang di kawah sudah terbakar dengan suhu di atas 150 derajat celcius.

Sementara jika asap yang keluar kecokelatan, maka ada bebatuan terbakar. Artinya sudah sangat panas mencapai 900 derajat celcius.

“Gambar dari puncak sangat kami perlukan,” imbuh pria asal Bueleleng itu. Namun, gambar tersebut tidak bisa dijadikan acuan utama.

PVMBG harus tetap melihat data lain yang didapat dari rekaman seismograf atau perekam gempa.

“Kalau saya sendiri belum pernah mengamati gunung dengan drone, ini baru pertama. Diharapkan bisa berhasil mendapat gambar yang bagus. Semua data kami pakai,” pungkasnya

RadarBali.com – Kabid Mitigasi Bencana PVMBG, Gede Suartika menjelaskan, hingga kemarin petang kawah masih mengeluarkan asap solfatara setinggi 200 meter.

Gempa hingga kemarin pukul 18.00 terjadi 546 kali. Dibandingkan dengan gempa dua hari lalu (602 kali gempa) maka sedikit menurun. “Gempa di atas 400 kali itu aktivitas vulkanik masih tinggi,” ujar Gede Suartika.

Terkait rencana pengambilan gambar puncak dengan drone, PVMBG menyatakan sepakat. Pasalnya, sampai saat PVMBG belum mendapat gambar detail di puncak.

Sangat bagus jika bisa mengambil gambar kawah gambar. Terutama gambar asap. PVMBG perlu mengetahui perkembangan kondisi kawah dan asap yang keluar.

Menurut  Suartika, warna asap mengandung makna berbeda. Selama ini asap yang keluar dari kejauhan terlihat warna putih.

Padahal, jika asap warna putih bersih maka suhu di kawah diperkirakan 100 derajat celcius. Jika asap putih kebiruan, maka belerang di kawah sudah terbakar dengan suhu di atas 150 derajat celcius.

Sementara jika asap yang keluar kecokelatan, maka ada bebatuan terbakar. Artinya sudah sangat panas mencapai 900 derajat celcius.

“Gambar dari puncak sangat kami perlukan,” imbuh pria asal Bueleleng itu. Namun, gambar tersebut tidak bisa dijadikan acuan utama.

PVMBG harus tetap melihat data lain yang didapat dari rekaman seismograf atau perekam gempa.

“Kalau saya sendiri belum pernah mengamati gunung dengan drone, ini baru pertama. Diharapkan bisa berhasil mendapat gambar yang bagus. Semua data kami pakai,” pungkasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/