28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:18 AM WIB

Dinsos Usulkan Tiga Pahlawan Nasional, Ini Daftarnya…

RadarBali.com – Dinas Sosial Buleleng kembali mengajukan usulan pahlawan nasional yang berasal dari Buleleng.

Selama ini baru ada dua pahlawan nasional asal Buleleng yang diakui pemerintah pusat. Mereka adalah MR. I Gusti Ketut Pudja yang berperan

dalam persiapan kemerdekaan Republik Indonesia, dan I Gusti Ketut Jelantik yang berjuang mengusir Belanda saat perang Puputan Jagaraga.

Pada peringatan Hari Pahlawan, Dinsos Buleleng kembali mengajukan tiga nama kepada pemerintah pusat, dengan harapan bisa diakui sebagai pahlawan nasional.

Ketiganya adalah Kolonel (anumerta) I Gusti Putu Wisnu, Mayor (anumerta) Nengah Metra, dan Kapten (anumerta) I Gede Muka Pandan.

Selama ini ketiga nama itu sudah diakui sebagai pahlawan. Hanya saja ruang lingkupnya hanya lokal di Kabupaten Buleleng.

Sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa ketiga pahlawan itu, pemerintah sudah mendirikan Monumen Tri Yudha Sakti, yang di dalamnya terdapat patung ketiga pahlawan ini.

Masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Tugu Tiga. Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Komang mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan administrasi terkait jejak kepahlawan ketiga pahlawan nasional ini.

Pemerintah harus menyusun biodata, menemukan ahli waris, dan menyusun sejarah perjuangan pahlawan yang diusulkan secara komprehensif.

“Administrasi jejak kepahlawanan beliau-beliau ini sedang kami siapkan. Agar segera bisa kami ajukan ke pemerintah pusat dan diakui sebagai pahlawan nasional,” kata Gede Komang.

Gede Komang menyatakan penyusunan kisah jejak kepahlawan ketiganya, cukup sulit dibuat. Pemerintah bukan hanya menyusun kisah berdasarkan tutur lisan.

Kisah itu juga sebisa mungkin dilengkapi dengan fakta-fakta jejak perjuangan para pahlawan. Bukan hanya itu, pemerintah juga wajib mengabadikan nama ketiganya sebagai nama jalan atau nama gedung.

Untuk masalah ini, pemerintah tidak kesulitan. Pasalnya ketiga nama itu sudah diabadikan dalam bentuk monument.

Selain itu pemerintah juga telah mengabadikan nama ketiganya sebagai nama jalan. Khusus Kolonel Wisnu, namanya juga diabadikan sebagai Lapangan Terbang di Desa Sumberkima.

Sedangkan Mayor Metra, namanya juga diabadikan sebagai nama stadion.

RadarBali.com – Dinas Sosial Buleleng kembali mengajukan usulan pahlawan nasional yang berasal dari Buleleng.

Selama ini baru ada dua pahlawan nasional asal Buleleng yang diakui pemerintah pusat. Mereka adalah MR. I Gusti Ketut Pudja yang berperan

dalam persiapan kemerdekaan Republik Indonesia, dan I Gusti Ketut Jelantik yang berjuang mengusir Belanda saat perang Puputan Jagaraga.

Pada peringatan Hari Pahlawan, Dinsos Buleleng kembali mengajukan tiga nama kepada pemerintah pusat, dengan harapan bisa diakui sebagai pahlawan nasional.

Ketiganya adalah Kolonel (anumerta) I Gusti Putu Wisnu, Mayor (anumerta) Nengah Metra, dan Kapten (anumerta) I Gede Muka Pandan.

Selama ini ketiga nama itu sudah diakui sebagai pahlawan. Hanya saja ruang lingkupnya hanya lokal di Kabupaten Buleleng.

Sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa ketiga pahlawan itu, pemerintah sudah mendirikan Monumen Tri Yudha Sakti, yang di dalamnya terdapat patung ketiga pahlawan ini.

Masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Tugu Tiga. Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Komang mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan administrasi terkait jejak kepahlawan ketiga pahlawan nasional ini.

Pemerintah harus menyusun biodata, menemukan ahli waris, dan menyusun sejarah perjuangan pahlawan yang diusulkan secara komprehensif.

“Administrasi jejak kepahlawanan beliau-beliau ini sedang kami siapkan. Agar segera bisa kami ajukan ke pemerintah pusat dan diakui sebagai pahlawan nasional,” kata Gede Komang.

Gede Komang menyatakan penyusunan kisah jejak kepahlawan ketiganya, cukup sulit dibuat. Pemerintah bukan hanya menyusun kisah berdasarkan tutur lisan.

Kisah itu juga sebisa mungkin dilengkapi dengan fakta-fakta jejak perjuangan para pahlawan. Bukan hanya itu, pemerintah juga wajib mengabadikan nama ketiganya sebagai nama jalan atau nama gedung.

Untuk masalah ini, pemerintah tidak kesulitan. Pasalnya ketiga nama itu sudah diabadikan dalam bentuk monument.

Selain itu pemerintah juga telah mengabadikan nama ketiganya sebagai nama jalan. Khusus Kolonel Wisnu, namanya juga diabadikan sebagai Lapangan Terbang di Desa Sumberkima.

Sedangkan Mayor Metra, namanya juga diabadikan sebagai nama stadion.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/