RadarBali.com – Peringatan bagi orang tua agar lebih tegas pada anaknya yang masih di bawah umur untuk melarang anaknya mengendarai sepeda motor.
Kecelakaan lalulintas (Lakantas) yang terjadi di persimpangan Jalan Kartini – Jalan Melur, Kelurahan Kaliuntu, Buleleng, akibat kecerobohan orang tua ini.
Kali ini melibatkan, truck bernomor polisi DK 9324 UE dengan sebuah sepeda motor Kawasaki Ninja dengan nomor polisi DK 3905 VX.
Pengendara ninja dinyatakan meninggal dunia setelah menghantam truck yang bermuatan LPG dari samping.
Berdasar keterangan yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali Jumat kemarin (10/11), pengendara truck tersebut diketahui bernama I Putu Ardita,45 asal Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Sementara pengemudi motor Ninja bernama I Gede Kevin Arya Delpangga, 15, berasal dari Desa Kalibukbuk, Buleleng.
Pelajar yang bersekolah di SMAN Negeri 4 Denpasar pun mengalami Cedera Kepala Berat (CKB), pendarahan dari hidung dan telinga.
Ia sempat dibawa ke RSU Kertha Usada, Singaraja, hanya saja nyawanya tak dapat diselamatkan. Sementara temannya yang dibonceng, Gede Darma Sahasramuni, 16, asal Desa Kayu Putih Melaka, Kecamatan Sukasada, Buleleng, sampai kemarin masih mendapat perawatan intensif di RSU Kertha Usada.
Darma yang pelajar di salah satu SMK ini mengalami luka lecet pada pipi kiri, memar pada mata kiri, dan luka robek pada dahi sebelah kiri.
KBO Satlantas Polres Buleleng Iptu Dewa Made Ardana menuturkan, insiden bermula ketika truk datang dari arah selatan menuju ke utara.
Kemudian pada saat tiba di persimpangan Jalan Kartini – Jalan Melur, berbelok ke kanan memotong arus lalu lintas menuju ke arah timur.
Nah, pada saat yang sama, datanglah motor ninja yang dikendarai Kevin dari arah utara menuju ke selatan sehingga terjadi tabrakan.
“Iya, pengendara ninja sudah meninggal. Sedangkan sopir truknya masih kami amankan di Polres Buleleng,” terangnya.
Motor Ninja yang dikendarai Kevin mengalami kerusakan yang cukup parah pada bagian depan. Helm yang digunakan pun retak. Pihak kepolisian pun masih melakukan pengembangan.
“Kami masih lakukan penyidikan. Ditahan atau nggaknya (sopir,red) tergantung pemeriksaan,” ungkapnya saat ditemui di ruangannya kemarin.
Dugaan sementara karena adanya faktor manusia karena kurang hati – hatinya pengendara truk pada saat berbelok ke kanan dan memotong arus lalu lintas.
Disinggung mengenai pengendara sepeda motor yang masih tergolong remaja dan tak memiliki SIM C, Ardana pun sangat menyayangkan hal tersebut.
“Semestinya belum ada hak bawa sepeda motor. Padahal kami setiap hari Senin kerap jadi pembina upacara dan menasehati para pelajar,” terangnya.
Untuk itu, Ardana kembali menghimbau kepada masyarakat agar melengkapi perlengkapan berkendara serta mematuhi rambu lalu lintas.
“Di Buleleng, angka kecelakaan cukup tinggi. Saat ini masih didominasi oleh swasta dan pelajar,” terangnya.