NEGARA – Proyek pembangunan kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan di Desa Pengambengan, diperkirakan mengalami keterlambatan proses pembangunan.
Semestinya, proyek tersebut selesai pada akhir tahun ini atau 31 Desember. Tapi, hingga batas yang ditentukan proyek diperkirakan hanya selesai 80 persen.
Pembangunan kampus Politeknik KP Jembrana ini dimulai pada bulan Oktober lalu atau ditarget selesai selama tiga bulan dengan sumber dana dari APBN.
Berdasar papan proyek yang tertera di depan Direksi Kit, tidak disebutkan nilai anggaran dengan nomor kontrak SP.371/PPK.PUSDIK/PL.423/IX/2017 itu.
Pekerjaan dengan kontraktor PT. Sartonia Agung tersebut hanya tertera waktu pelaksanaan 94 (hari kalender) dan waktu pemeliharaan 180 (hari kalender).
Berdasar data LPSE Kementerian Kelautan dan Perikanan, pagu untuk Pembangunan Politeknik KP Rp 54 miliar lebih.
Pemenang tender dari 89 peserta lelang adalah PT Sartonia Agung dengan harga penawaran Rp 44,3 miliar.
Bangunan kampus di lahan seluas 19 hektar di pinggir pantai Pengambengan tersebut, selain untuk sarana gedung untuk kegiatan belajar mengajar, dilengkapi juga asrama mahasiswa dan lapangan untuk olahraga.
Agar pembangunan segera selesai, seluruh bangunan dikerjakan serentak dengan jam kerja lembur. Politeknik KP Jembrana mengakui keterlambatan proses pengerjaan proyek kampus ini.
Pembangunan diperkirakan hanya bisa rampung 80 persen di akhir tahun ini. Salah satu pemicunya keterlambatan adalah faktor cuaca dimana di wilayah Pengambengan sering diguyur hujan.
“Berdasar pengecekan progress yang terakhir, akhir tahun ini belum selesai pembangunan,” kata Misbah, salah satu pegawai Politeknik KP Jembrana, kemarin