28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:49 AM WIB

WNA Positif Corona Meninggal di RSUP Sanglah Diduga Sempat ke Ubud

GIANYAR – Pasien positif Korona yang meninggal dan telah dikremasi diduga punya riwayat menginap di salah satu hotel di kawasan Wisata Ubud.

 

Dinas Kesehatan Gianyar pun menelusuri kontak orang-orang yang sempat bersentuhan dengan korban.

 

Mengenai kontak dengan hotel di Ubud, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Gianyar, Ida Ayu Cahyani, tak mau menyebut nama hotel dimaksud.

 

“Maaf. Kami tidak bisa menyebut hotel ataupun tempat umum,” ujar Cahyani, kemarin (12/3).

 

Pihaknya mengaku telah mengecek ke orang-orang yang sempat kontak.

 

 “Kegiatan tracking (penelusuran kontak dari pasien Korona, red) sudah kami lakukan sejak dinyatakan positif maupun orang dengan pengawasan,” ujarnya.

 

Petugas telah disebar. “Kami kunjungi semua tempat yang kontak positif. Dimanapun sesuai koordinasi dengan Provinsi,” jelasnya.

 

Cahyani menambahkan, tracking dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan orang yang sempat kontak.

 

“Bila ada kontak erat, kami lakukan pengawasan dan pengambilan sampel,” jelasnya.

 

Lanjut dia, sampel dimbil untuk mengetahui kondisi orang itu. “Hal ini berkaitan dengan upaya nemutus mata rantai penularan dan kegiatan surveillance,” terangnya.

 

Mengenai orang-orang yang sempat kontak dengan pasien Korona yang tewas itu, dianjurkan untuk tidak bepergian.

 

“Upaya pemantau kami lakukan dengan menganjurkan orang tersebut (kontak) selama 14 hari tidak berada di tempat umum atau dirumahkan,” ungkapnya.

 

Yang jelas, penanganan kasus itu terus dipantau. “Pasien yang positif masih terus kami telusuri, berpedoman surveilance bersama Provinsi,” pungkasnya. 

 

GIANYAR – Pasien positif Korona yang meninggal dan telah dikremasi diduga punya riwayat menginap di salah satu hotel di kawasan Wisata Ubud.

 

Dinas Kesehatan Gianyar pun menelusuri kontak orang-orang yang sempat bersentuhan dengan korban.

 

Mengenai kontak dengan hotel di Ubud, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Gianyar, Ida Ayu Cahyani, tak mau menyebut nama hotel dimaksud.

 

“Maaf. Kami tidak bisa menyebut hotel ataupun tempat umum,” ujar Cahyani, kemarin (12/3).

 

Pihaknya mengaku telah mengecek ke orang-orang yang sempat kontak.

 

 “Kegiatan tracking (penelusuran kontak dari pasien Korona, red) sudah kami lakukan sejak dinyatakan positif maupun orang dengan pengawasan,” ujarnya.

 

Petugas telah disebar. “Kami kunjungi semua tempat yang kontak positif. Dimanapun sesuai koordinasi dengan Provinsi,” jelasnya.

 

Cahyani menambahkan, tracking dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan orang yang sempat kontak.

 

“Bila ada kontak erat, kami lakukan pengawasan dan pengambilan sampel,” jelasnya.

 

Lanjut dia, sampel dimbil untuk mengetahui kondisi orang itu. “Hal ini berkaitan dengan upaya nemutus mata rantai penularan dan kegiatan surveillance,” terangnya.

 

Mengenai orang-orang yang sempat kontak dengan pasien Korona yang tewas itu, dianjurkan untuk tidak bepergian.

 

“Upaya pemantau kami lakukan dengan menganjurkan orang tersebut (kontak) selama 14 hari tidak berada di tempat umum atau dirumahkan,” ungkapnya.

 

Yang jelas, penanganan kasus itu terus dipantau. “Pasien yang positif masih terus kami telusuri, berpedoman surveilance bersama Provinsi,” pungkasnya. 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/