29.7 C
Jakarta
8 November 2024, 9:33 AM WIB

Desa Pengastulan Buleleng Karantina Mandiri, Warga Wajib Pakai Masker

SINGARAJA – Beberapa desa di Kecamatan Seririt mulai membuka posko gontong royong penanganan Covid-19.

Posko Covid-19 dibuat bukan semata untuk kegiatan menyemprotkan cairan disinfektan dan mengedukasi masyarakat masalah penanganan corona,

tapi juga melakukan pengawasan dengan memperketat setiap jengkal wilayah perbatasan desa terhadap orang atau warga masyarakat yang masuk ke desa.

Penjagaan dilakukan oleh pecalang, pemuda desa dan linmas. “Kami memang telah memberlakukan aturan lebih ketat agar tidak ada celah virus bisa masuk ke desa kami.

Sehingga setiap warga luar yang masuk ke desa wajib diperiksa,” ucap Ketua Satgas Gontong Royong Penanganan Covid-19 Desa Pengatulan I Nyoman Ardana.

I Nyoman Ardana menyebut, dibentuknya Satgas Gotong Royong Penanganan Covid-19 dengan target mempersempit ruang gerak penyebaran virus dari kontak luar warga luar desa yang masuk ke Desa Pengastulan.

Setiap warga desa luar yang masuk ke Pengastulan diwajibkan harus menjalani serangkaian pemeriksaan. Seperti cek suhu tubuh, penyemprotan cairan disinfektan.  

“Desa juga telah menerapkan aturan mewajibkan masyarakat harus menggunakan masker ketika beraktivitas di luar dan di desa. Makanya kami menegur kalau ada warga desa yang tidak menggunakan masker,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Ardana menyebut pembatasan kerumuman juga sudah diberlakukan dan berharap warga mematuhinya.

“Kita berupaya keras mengikuti arahan pemerintah untuk mengendalikan virus corona agar tidak mewabah lebih masif,” tandasnya.

Ditempat terpisah pembagian sembako juga dilakukan oleh para pemuda Banjar Dinas Sari, Desa Pengastulan, Seririt yang tergabung dalam Sementon Lapendos.

Pemberian sembako tersebut diterima dari Sekretaris DPW Partai Nasdem Bali Luh Novi Sri Jayanti. Sembako yang terima berupa beras, mie instan, minyak dan sabu mandi.

Selain bantuan sembako juga diberikan bantuan masker, cairan disinfektan dan hand sanitizer. Luh Novi Sri Jayanti yang didampingi Ketua Semeton Lapendos

Pengastulan saat menyerahkan bantuan mengatakan, pembagian sembako dan APD yang dia lakukan adalah misi kemanusiaan.

Sekarang tak usah memandang apapun yang penting mulai bekerja. Mengingat banyak warga yang kesusahan ditengah pendapatan mereka yang sepi akibat dampak virus corona.

“Ada sekitar 3 ribu dan puluhan sembako yang kami berikan. Khusus sembako diberikan dengan mengutamakan warga miskin di Desa Pengastulan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Lapendos Putu Widyasmita mengatakan, diberikan bantuan beberapa paket sembako setidaknya sangat membantu warga Pengastulan.

“Kami berharap bantuan juga datang dari pemerintah dan pihak lainnya,” tandasnya. 

SINGARAJA – Beberapa desa di Kecamatan Seririt mulai membuka posko gontong royong penanganan Covid-19.

Posko Covid-19 dibuat bukan semata untuk kegiatan menyemprotkan cairan disinfektan dan mengedukasi masyarakat masalah penanganan corona,

tapi juga melakukan pengawasan dengan memperketat setiap jengkal wilayah perbatasan desa terhadap orang atau warga masyarakat yang masuk ke desa.

Penjagaan dilakukan oleh pecalang, pemuda desa dan linmas. “Kami memang telah memberlakukan aturan lebih ketat agar tidak ada celah virus bisa masuk ke desa kami.

Sehingga setiap warga luar yang masuk ke desa wajib diperiksa,” ucap Ketua Satgas Gontong Royong Penanganan Covid-19 Desa Pengatulan I Nyoman Ardana.

I Nyoman Ardana menyebut, dibentuknya Satgas Gotong Royong Penanganan Covid-19 dengan target mempersempit ruang gerak penyebaran virus dari kontak luar warga luar desa yang masuk ke Desa Pengastulan.

Setiap warga desa luar yang masuk ke Pengastulan diwajibkan harus menjalani serangkaian pemeriksaan. Seperti cek suhu tubuh, penyemprotan cairan disinfektan.  

“Desa juga telah menerapkan aturan mewajibkan masyarakat harus menggunakan masker ketika beraktivitas di luar dan di desa. Makanya kami menegur kalau ada warga desa yang tidak menggunakan masker,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Ardana menyebut pembatasan kerumuman juga sudah diberlakukan dan berharap warga mematuhinya.

“Kita berupaya keras mengikuti arahan pemerintah untuk mengendalikan virus corona agar tidak mewabah lebih masif,” tandasnya.

Ditempat terpisah pembagian sembako juga dilakukan oleh para pemuda Banjar Dinas Sari, Desa Pengastulan, Seririt yang tergabung dalam Sementon Lapendos.

Pemberian sembako tersebut diterima dari Sekretaris DPW Partai Nasdem Bali Luh Novi Sri Jayanti. Sembako yang terima berupa beras, mie instan, minyak dan sabu mandi.

Selain bantuan sembako juga diberikan bantuan masker, cairan disinfektan dan hand sanitizer. Luh Novi Sri Jayanti yang didampingi Ketua Semeton Lapendos

Pengastulan saat menyerahkan bantuan mengatakan, pembagian sembako dan APD yang dia lakukan adalah misi kemanusiaan.

Sekarang tak usah memandang apapun yang penting mulai bekerja. Mengingat banyak warga yang kesusahan ditengah pendapatan mereka yang sepi akibat dampak virus corona.

“Ada sekitar 3 ribu dan puluhan sembako yang kami berikan. Khusus sembako diberikan dengan mengutamakan warga miskin di Desa Pengastulan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Lapendos Putu Widyasmita mengatakan, diberikan bantuan beberapa paket sembako setidaknya sangat membantu warga Pengastulan.

“Kami berharap bantuan juga datang dari pemerintah dan pihak lainnya,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/