25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:00 AM WIB

Rabies Kembali Marak di Karangasem, Puluhan Orang Diterkam Anjing Gila

AMLAPURA – Kasus gigitan anjing rabies kembali muncul di Kabupaten Karangasem. Sejak memasuki tahun 2021 hingga saat ini, tercatat ada 10 kasus gigitan anjing rabies yang terjadi di Bumi Lahar.

 

Yang terbaru, dalam seminggu terakhir ada dua kasus gigitan terjadi di wilayah Desa Rendang, Kecamatan Rendang.

 

“Dalam seminggu ini di wilayah desa kami sudah ada dua kasus gigitan anjing, dan setelah sample otak anjing tersebut diambil hasilnya positif rabies,” kata Perbekel Desa Rendang, I Wayan Kariasa dkonfirmasi Minggu (11/4).

 

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Seksi Kesehatan Hewan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, drh. Wayan Kepeng mengungkapkan, hasil lab sample otak dari anjing yang menggigit tersebut keluar dan dinyatakan positif.

 

Dinas Pertanian pun sudah langsung mengeluarkan rekomendasi untuk dilakukan pemberian vaksin anti rabies (VAR) kepada korban gigitan.

 

“Begitu hasil lab keluar dan dinyatakan positif rabies, dari Dinas sudah langsung mengeluarkan rekomendasi kepada korban gigitan untuk disuntik VAR,” ujarnya.

 

Dia menambahkan, sejak memasuki awal tahun 2021 hingga saat ini, sudah ada 10 kasus gigitan positif rabies di Kabupaten Karangasem. Bahkan peningkatan kasus gigitan terjadi pada bulan April 2021 ini. Peningkatan kasus gigitan terjadi di desa-desa yang bukan termasuk desa prioritas vaksinasi rabies.

 

“Ini karena pada tahun 2019-2020 vaksinasi hanya dilakukan di desa prioritas saja. Nah yang saat ini muncul kasus rabies berada di desa yang tidak termasuk ke dalam desa prioritas tersebut,” terangnya.

 

Di Kabupaten Karangasem, dari 78 Desa/ Kelurahan yang ada, sebanyak 27 desa masuk ke dalam kategori desa prioritas vaksin rabies. Dinyatakan sebagai Desa prioritas karena wilayah tersebut rutin terjadi gigitan anjing rabies. Sedangkan yang bukan termasuk di dalam prioritas, meski terjadi kasus gigitan namun tidak positif rabies.

 

Untuk tindakan yang diambil pasca-kasus gigitan positif rabies,  pihaknya mengaku telah turun melaksanakan emergency vaksin di lingkungan kasus gigitan tersebut.

“Emergency vaksin karena vaksinasi dilaksanakan diluar jadwal vaksinasi masal,” pungkasnya.

AMLAPURA – Kasus gigitan anjing rabies kembali muncul di Kabupaten Karangasem. Sejak memasuki tahun 2021 hingga saat ini, tercatat ada 10 kasus gigitan anjing rabies yang terjadi di Bumi Lahar.

 

Yang terbaru, dalam seminggu terakhir ada dua kasus gigitan terjadi di wilayah Desa Rendang, Kecamatan Rendang.

 

“Dalam seminggu ini di wilayah desa kami sudah ada dua kasus gigitan anjing, dan setelah sample otak anjing tersebut diambil hasilnya positif rabies,” kata Perbekel Desa Rendang, I Wayan Kariasa dkonfirmasi Minggu (11/4).

 

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Seksi Kesehatan Hewan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, drh. Wayan Kepeng mengungkapkan, hasil lab sample otak dari anjing yang menggigit tersebut keluar dan dinyatakan positif.

 

Dinas Pertanian pun sudah langsung mengeluarkan rekomendasi untuk dilakukan pemberian vaksin anti rabies (VAR) kepada korban gigitan.

 

“Begitu hasil lab keluar dan dinyatakan positif rabies, dari Dinas sudah langsung mengeluarkan rekomendasi kepada korban gigitan untuk disuntik VAR,” ujarnya.

 

Dia menambahkan, sejak memasuki awal tahun 2021 hingga saat ini, sudah ada 10 kasus gigitan positif rabies di Kabupaten Karangasem. Bahkan peningkatan kasus gigitan terjadi pada bulan April 2021 ini. Peningkatan kasus gigitan terjadi di desa-desa yang bukan termasuk desa prioritas vaksinasi rabies.

 

“Ini karena pada tahun 2019-2020 vaksinasi hanya dilakukan di desa prioritas saja. Nah yang saat ini muncul kasus rabies berada di desa yang tidak termasuk ke dalam desa prioritas tersebut,” terangnya.

 

Di Kabupaten Karangasem, dari 78 Desa/ Kelurahan yang ada, sebanyak 27 desa masuk ke dalam kategori desa prioritas vaksin rabies. Dinyatakan sebagai Desa prioritas karena wilayah tersebut rutin terjadi gigitan anjing rabies. Sedangkan yang bukan termasuk di dalam prioritas, meski terjadi kasus gigitan namun tidak positif rabies.

 

Untuk tindakan yang diambil pasca-kasus gigitan positif rabies,  pihaknya mengaku telah turun melaksanakan emergency vaksin di lingkungan kasus gigitan tersebut.

“Emergency vaksin karena vaksinasi dilaksanakan diluar jadwal vaksinasi masal,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/